The Story of Indonesian Heritage

Langgar Bafadol

Kawasan Ampel memang terkenal akan wisata religinya. Selain Masjid Ampel, terdapat juga salah satu langgar atau mushalla tua yang berada beberapa meter arah selatan Masjid Ampel. Langgar yang dikenal dengan nama Langgar Bafadol ini terletak di Jalan KH Mas Mansyur No. 10 Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Daerah ini pada zama penjajahan Belanda dikenal dengan nama Kampemenstraat.
Langgar Bafadol adalah salah satu bangunan lama yang dipergunakan untuk tempat ibadah umat Islam yang merupakan wakaf dari keluarga Bafadol. Sehingga, acapkali dikenal dengan sebutan Mushalla Wakaf Bafadol.
Langgar Bafadol ini tidak begitu luas, dan praksis tidak memiliki halaman. Tempat untuk melakukan shalat berada di lantai atas, sedangkan di bawahnya sekarang menjadi Toko Nur Fadhillah yang menyediakan kelengkapan umat Islam dan souvenir haji.


Kekhasan yang dimiliki oleh langgar ini adalah menara yang dimilikinya. Menara tersebut tepat berdiri di bibir Jalan KH Mas Mansyur yang mengarah ke Jalan Nyamplungan, Jalan Dukuh, dan Jalan Kertopaten. Tanpa menara tersebut, citra langgar tidak akan mengundang perhatian bagi yang melintas di jalan tersebut karena bangunan yang mungil tersebut lebih menyerupai ruko yang diapit oleh sederetan ruko yang ada di kanan kirinya. Ruko-ruko tersebut juga turut andil dalam  membentuk keunikan di Kampung Arab (Arabisch Kamp).
Mengenai kapan langgar ini dibangun, tidak ada bukti yang pasti baik berupa sumber tulisan maupun candra sengkala. Dalam foto lawas yang diunggah di sejumlah media maya, langgar tersebut dulunya dilengkapi dengan dua buah pintu akses masuk kecil yang bagian atasnya melengkung khas arsitektur Arab. Di atas gapura tersebut diberi tiga galah tiang bendera, dan di bawahnya terdapat simbol kerajaan Belanda dengan dua buah patung singa kecil di kanan kirinya. Akan tetapi pada saat ada kunjungan Gubernur Jenderal Cornelis Pijnacker Hordijk di Surabaya sekitar tahun 1888-1893, di atas gapura bisa dipasangi galah pendek sebanyak 9 tiang untuk dipasangi bendera, dan di bawahnya tertulis “Welkom aan z.e. den GG Pijnacker Hordijk te Soerabaja Arabieren”.
Kini, gapura tersebut sudah tidak ada lagi. Tapi di sebelah timur langgar tersebut yang mengarah ke Jalan Nyamplungan, sekarang dibuat gapura yang lengkungannya lebih panjang dari sebelumnya, dan bertuliskan “Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel” dengan cat warna hijau.
Bila kita menyimak foto lama tersebut, bisa diperkirakan bahwa Langgar Bafadol sudah ada sebelum kunjungan Gubernur Jenderal tersebut ke Kampemenstraat, dan di foto tersebut bisa kita lihat bahwa di depan langgar ini dulunya terdapat jalur trem yang konon menghubungkan dari Stasiun KA Semut hingga dekat dermaga pelabuhan Kali Mas. Namun sekarang, lintasan trem tersebut sudah tidak ada lagi.  *** [180114]
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami