The Story of Indonesian Heritage

Plengkung Baru

Plengkung Baru merupakan plengkung terakhir yang dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda di Kota Magelang. Plengkung pertama berada di Jalan Pierre Tendean, dan dikenal dengan sebutan Plengkung Lama. Sedangkan, plengkung yang kedua terletak di Jalan Daha.
Plengkung Baru terletak di Jalan Ade Irma Suryani, Kelurahan Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi plengkung berada di dekat perempatan menuju RST Dr. Soedjono.
Sesuai dengan angka yang tertera di dinding, Plengkung Baru dibangun pada tahun 1920. Pembangunan Plengkung Baru ini sama dengan pembangunan plengkung yang lainnya, yaitu berkenaan dengan dibangunnya saluran air kota (boog kotta leiding).


Untuk Plengkung Baru ini, dibangun dengan fungsi membuka akses jalan seiring dibangunnya kompleks militer di Taman Badaan (Nieuws Officer Kampement) dan rumah sakit tentara (Militaire Hospitaal) di Rindam IV Diponegoro.
Bangunan plengkung yang memiliki luas 6,5 m² dan tingginya 7 m ini masih terlihat kokoh, berfungsi dengan baik, dan masih mempertahankan bentuk aslinya. Seperti pada Plengkung Lama, Plengkung Baru ini menjadi aquaduct dan sekaligus menjadi fly river. Artinya, sebagai penyangga selokan air sekaligus sebagai gerbang jalan. Keadaan ini menjadi penanda yang khas di Kota Magelang.
Melihat kekunaan yang dimiliki oleh Plengkung Baru ini, Pemkot Magelang telah memasukkan bangunan ini sebagai bangunan cagar budaya (BCB) sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 7 Tahun 2013 tentang Cagar Budaya di Kota Magelang, sehingga bangunan ini sudah sepantasnya untuk dirawat dan dilestarikan. *** [171214]
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami