Bedhaya dipercaya orang banyak sebagai ciptaan Sultan Agung Mataram pada awal abad ke-17. Tari ini termasuk dalam jenis pusaka keratin Jawa Tengah dan sampai sekarang hanya ditampilkan di dalam istana untuk acara yang sangat istimewa. Ditarikan oleh Sembilan penari terbaik dan tercantik kerajaan, bedhaya penuh dengan perlambang; juga merupakan lambing kesempurnaan. Gerak sangat lambat, menciptakan suasana tenang, teduh, dan khitmad.
Para penari bedhaya di Surakarta selalu wanita, tetapi di Yogyakarta dahulu penarinya laki-laki yang memakai busana wanita. Selain sebagai tari, bedhaya juga menjadi bagian upacara bagi penguasa. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar