Berdasarkan
sejarah yang ada, Bank Rakyat Indonesia (BRI) ihwalnya hanyalah sebuah bank
kecil yang mula-mula bernama De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der
Inlandsche Bestuurs Ambtenaren (Bank Penolong dan Tabungan bagi Priyayi di
Purwokerto) atau biasa disingkat menjadi Bank Priyayi ini tumbuh berkembang
sebagaimana bentuknya yang sekarang ini. Keberadaannya yang lebih dari seabad
ini merupakan suatu bukti betapa tangguhnya BRI dalam menghadapi pasang
surutnya kondisi ekonomi, politik, dan social yang terjadi di negeri ini.
Bangunan seluas 31 m² ini merupakan kantor tempat De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren memulai operasinya yang pertama kali, yaitu pada 16 Desember 1895. Kendati bangunan ini telah mengalami renovasi sebanyak dua kali, namun bentuk dan letaknya dibuat tepat sama seperti aslinya. Bahkan dalam renovasi ini hanya dindingnya saja yang menggunakan batu bata baru, sedangkan kusen-kusen atap, jendela, pintu, langit-langit dan atapnya masih memakai bahan yang asli.
Bangunan
mungil kantor ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu ruang dalam dan teras. Ruang
dalam merupakan ruang kerja Raden Aria Wirjaatmadja, sedangkan teras merupakan
tempat pembantunya menerima atau melayani para nasabahnya.
Pada
waktu Bank Priyayi di Purwokerto berdiri sebenarnya juga berdiri bank-bank lain
seperti N.V. De Bataksche Bank (1937) dan Vereeniging Minangkabau (1917),
tetapi tidak terus berkembang. Hanya Bank Priyayi saja yang terus berkembang
hingga besar menjadi BRI. *** [041112]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar