Museum
Bank Rakyat Indonesia (BRI) terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Purwokerto,
Jawa Tengah. Museum ini menempati areal seluas 706 m², dan terletak persis di
depan Kodim 0701 Banyumas. Bangunan museum ini terdiri atas 2 lantai dengan
luas keseluruhan 1.066 m², dan mulai difungsikan sebagai museum pada saat
bangsa Indonesia sedang mencanangkan Tahun Kunjungan Indonesia 1991.
Museum
BRI didirikan dengan maksud sebagai salah satu perwujudan rasa terima kasih
sebagai generasi penerus kepada para pendahulu. Selain itu, dimaksudkan pula
sebagai suatu monumen untuk dan tempat melestarikan alat-alat, dokumen,
foto-foto, dan sebagainya yang pernah digunakan dalam kegiatan operasional BRI.
Dengan adanya museum ini akan diketahui bagaimana perkembangan BRI dari masa ke masa. Hal ini tentunya akan bermanfaat tidak saja bagi pihak intern, dalam hal ini pegawai BRI sendiri, melainkan juga bagi masyarakat luas yang ingin mengetahui sejarah perbankan pada umumnya, dan sejarah BRI pada khususnya.
Di
samping itu, museum ini dapat digunakan sebagai sarana hiburan dan rekreasi
bagi masyarakat umum yang sekaligus dapat mengetahui perkembangan sejarah
perbankan Indonesia. Fungsi lain yang tak kalah pentingnya adalah sebagai
sarana edukatif bagi pelajar atau masyarakat, karena di museum ini selain
terdapat benda koleksi yang berkaitan dengan kegiatan perbankan, juga
disediakan saran perpustakaan dan ruang audiovisual.
Museum
BRI didirikan tepat di samping kantor tempat De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank
der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren pertama kali beroperasi, yaitu di
Purwokerto, Jawa Tengah. Bangunan kantor lama De Poerwokertosche Hulp-enSpaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren sendiri masih tetap dipertahankan
keberadaannya dalam bentuk replika.
Koleksi Museum BRI
Museum
BRI dilengkapi dengan Ruang Pameran Lantai Atas dan Ruang Pameran Lantai Bawah.
Kedua ruang pameran tersebut berfungsi untuk memajang benda-benda koleksi yang
dimiliki oleh BRI.
Ruang
Pameran Lantai Atas yang memiliki luas 216 m², berusaha menginformasikan mengenai system keuangan dan cikal bakal
sistem perbankan di Indonesia yang ditampilkan dengan patung kuwera, mata uang
yang pernah dipakai di Indonesia, dan wadah penyimpanan uang tradisional.
Selain itu, pada ruang ini juga terdapat koleksi Raden Aria Wirjaatmadja dan
diorama yang menggambarkan awal mula gagasan pendirian bank.
Ruang Pameran Lantai Bawah yang memiliki luas 277 m², berusaha member informasi kisah perjalanan BRI semenjak berdirinya pada tahun 1895 hingga kini, yang diungkapkan melalui peralatan dan dokumen-dokumen yang pernah digunakan. Di samping itu, museum ini dilengkapi dengan sarana perpustakaan yang tidak saja mempunyai koleksi buku-buku kuno, melainkan juga buku-buku dan bahan bacaan masa kini, dan ruang audiovisual yang memungkinkan pengunjung untuk memperoleh informasi melalui media film atau slide.
Pada
bagian lain dari bangunan Museum BRI, yaitu di sebelah kiri dari pintu masuk
utama terdapat Unit Pelayanan BRI yang diberi nama BRI Unit Wirjaatmadja.
Pendirian unit pelayanan dalam lokasi museum ini dimaksudkan untuk mengenang
bahwa di tempat inilah bank pertama milik pribumi yang beroperasi di Indonesia
untuk melayani kebutuhan masyarakat dalam hal simpan pinjam. Dengan demikian,
keberadaan BRI Unit Wirjaatmadja tidak sekadar bertujuan untuk bisnis
semata-mata, namun lebih jauh lagi adalah untuk mewarisi dan meneruskan
semangat juang dari pendirinya. ***
[ 041112]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar