The Story of Indonesian Heritage

Perpustakaan Nasional: Digitalisasi Koleksi Langka

JAKARTA, KOMPAS – Untuk melindungi manuskrip kuno dan buku langka agar tetap lestari, Perpustakaan Nasional mendigitalisasi koleksi yang dimiliki. Dengan demikian, kontak naskah dengan tubuh manusia, zat kimia, dan beberapa parameter fisika lain yang dapat mempercepat kerusakan naskah dapat dikurangi.
“Digitalisasi memudahkah masyarakat mengakses berbagai naskah yang sudah jarang ditemukan. Apalagi, berbagai naskah itu bisa diakses online,” kata Kepala Bidang Kerja Sama Perpustakaan dan Otomasi Perpustakaan Nasional Joko Santoso di Jakarta, Kamis (24/5).
Naskah yang didigitalisasi adalah yang tidak ada hak ciptanya dan menjadi milik publik, seperti buku-buku terbitan tahun 1800, buku yang pengarangnya sudah wafat lebih dari 50 tahun dan hak cipta tidak diwariskan, serta dokumen pemerintah.
Perpustakaan Nasional juga membeli hak cipta sejumlah naskah, seperti buku-buku terbitan Balai Pustaka. Naskah itu dijadikan buku elektronik yang bebas diunduh masyarakat.
Joko menambahkan, Perpustakaan Nasional juga mengembangkan situs-situs tematik tentang hal-hal khusus dengan pendekatan perpustakaan dan informasi, seperti sejarah Batavia, presiden Indonesia, candi, atau pun tokoh perfilman. Referensi yang digunakan berasal dari aneka koleksi yang dimiliki.
“Aneka informasi dan pengetahuan yang ditampilkan di situs Perpustakaan Nasional diharapkan menjadi pancing yang mendorong masyarakat mendatangi perpustakaan,” katanya.
Kepala Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi Perpustakaan Nasional Woro Titi Haryanti mengatakan, saat ini sedang dikembangkan jejaring dengan 33 perpustakaan provinsi, dua perpustakaan kabupaten/kota sebagai contoh, serta dua perpustakaan Proklamator Bung Karno dan Bung Hatta.
Dengan jejaring itu, masyarakat bisa mengetahui ketersediaan buku tertentu di seluruh perpustakaan dalam jaringan. Sistem ini memudahkan masyarakat mencari buku-buku yang diperlukan. Masyarakat hanya perlu datang ke perpustakaan terdekat saat buku yang diinginkan tersedia.
“Perpustakaan Nasional menggarap jejaring perpustakaan di daerah terlebih dulu. Ke depan, juga akan dibangun jejaring dengan perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi,” katanya. (MZW)

*) KOMPAS edisi Sabtu, 26 Mei 2012 hal. 12  
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami