Sisa-sisa kehidupan zaman prasejarah di Indonesia menunjukkan adanya perkembangan tingkat kemampuan dalam mengolah dan memanfaatkan bahan-bahan yang disediakan oleh alam sekitarnya. Teknologi manusia yang pada awalnya mengutamakan segi praktis, sesuai dengan tujuan pengunaannya saja, makin lama makin meningkat kea rah penyempurnaan bentuk perkakas keperluan hidup. Selain itu pada perkembangannya mulai dikenal adanya peralatan kehidupan yang khusus digunakan untuk keperluan upacara, yang pada umumnya alat-alat tersebut dibuat dari bahan tertentu dengan ragam hias yang lebih baik. Teknologi pada zaman prasejarah dibagi atas:
A. Zaman Paleolitik
Peralatan pada masa ini terdiri dari alat-alat batu dengan pengerjaan yang masih sangat sederhana, hanya berdasarkan pada kebutuhan praktis sehari-hari. Teknik pembuatan tajaman alat hanya dikerjakan pada satu sisi saja (monofacial), yang dilakukan dengan cara membenturkan batu-batu besar sebagai bahan dasarnya dengan batu lain. Hasil peralatan pada masa ini antara lain adalah kapak genggam (kapak perimbas dan kapak penetak).
B. Zaman Mesolitik-Neolitik
Pada masa ini, teknik pembuatan alat batu sudah lebih maju baik dari segi bahan dan teknik pengerjaannya. Bahan yang digunakan sebagai alat terbuat dari batuan dengan kekerasan tinggi (6-7 skala mohs) dan tajamannya dihasilkan dari pengerjaan dua sisi (bifacial). Ciri utama peralatan pada masa ini adalah alat-alat batu yang mempunyai bentuk simetris dan diupam (dipoles), dengan hasil utamanya berupa kapak persegi dan kapak lonjong. Pada masa ini mulai dikenal pula manik-manik batu yang dipergunakan untuk perhiasan dan bekal kubur.
C. Zaman Perundagian
Pada masa perundagian mulai dikenal peralatan yang terbuat dari logam, baik peralatan kehidupan sehari-hari, perhiasan, maupun yang berhubungan dengan keperluan upacara. Hasil utama peralatan pada masa ini antara lain kapak corong, binggel perunggu, wadah perunggu, nekara, dan moko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar