Seperti
dikutip dari situs News Medical,
istilah diabetes diciptakan Aretaeus,
seorang filsuf dari Kapadokia, Yunani. Istilah ini berasal dari kata Yunani
“diabainein”, yang berarti berjalan atau berdiri dengan kaki terbelah. Dari
sinilah konon asal mula penggunaan “diabetes” sebagai nama untuk penyakit yang
melibatkan pembuangan urine berlebihan. Kata diabetes pertama yang tercatat
dalam bahasa Inggris dalam bentuk diabete,
dalam sebuah teks medis yang ditulis sekitar tahun 1425.
Pada
tahun 1675, seorang dokter dari Inggris bernama Thomas Willis menambahkan kata mellitus, dari bahasa Latin yang berarti
madu, sebuah referensi untuk rasa
manis dari urine. Rasa manis ini diketahui setelah melihat urine orang Yunani
kuno, China, Mesir, India, dan Persia yang disukai semut. Matius Dobson pada
tahun 1776 mengungkapkan bahwa rasa manis itu disebabkan kelebihan gula dalam
urine dan darah penderita diabetes.
Penyakit
diabetes mellitus dipandang sebagai hukuman mati di zaman kuno. Bahkan, filsuf
Hippocrates memilih untuk tidak menyebutkan penyakit itu. Bisa jadi hal ini
dilatarbelakangi Hippocrates merasa penyakit itu tak dapat disembuhkan.
Aretaeus tidak berusaha untuk mengobatinya, tetapi tidak bisa memberikan
prognosis yang baik. Ia hanya berkomentar bahwa hidup (dengan diabetes) pendek,
menjijikkan, dan menyakitkan.
Apabila
diuraikan lagi, sejarah perjalanan penyakit yang juga disebut kencing manis ini
masih sangat panjang. Jelasnya, mereka yang punya riwayat keturunan menderita
diabetes, yang disebut diabetisi, berpontensi besar mewarisi penyakit ini.
Umumnya,
gejala diabetes baru terdeteksi di atas usia 40. Namun, bukan berarti mereka
yang tak memiliki riwayat keturunan takkan terkena penyakit ini. Bukan berarti
pula orang muda tak akan terkena penyakit ini. Selain faktor genetic, penyebab
penyakit ini adalah perubahan gaya hidup, kebiasaan makan yang buruk, perubahan
komposisi tubuh, adanya penyakit penyerta, usia lanjut, dan pemakaian
obat-obatan rutin. ***
Sumber:
- KOMPAS edisi Jumat, 30 November 2012 hal. 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar