The Story of Indonesian Heritage

Stasiun Kereta Api Palbapang

Stasiun Kereta Api Palbapang (PLP) atau yang selanjutnya disebut dengan Stasiun Palbapang, merupakan salah satu stasiun kereta api yang berada di bawah manajemen  PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta yang berada pada ketinggian + 45 m di atas permukaan laut. Stasiun ini terletak di Jalan Srandakan No. 52a, Desa Palbapang, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi stasiun ini berada di sebelah barat Balai Desa Palbapang ± 210 m.
Bangunan Stasiun Palbapang ini merupakan bangunan peninggalan masa Hindia Belanda. Pembangunan stasiun ini bersamaan dengan pembangunan jalur rel kereta api dari Yogyakarta-Srandakan yang dikerjakan oleh perusahaan kereta api swasta di Hindia Belanda, Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM), pada tahun 1895, sebagai bagian dari proyek jalur kereta api di untuk line D/B (Djocja-Brosot). Jalur sepanjang 23 kilometer ini, pengerjaannya dimulai dari Yogyakarta menuju Brosot hingga Sewugalur.


NISM mendapatkan konsesi dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada 28 Agustus 1862, namun pengerjaan konstruksi jalur kereta api dimulai dari 1867 sampai dengan 1924. Dalam kurun waktu itu, NIS berhasil membangun jalur rel kereta api sepanjang 266 kilometer untuk trek lebar (breedspoor) 1435 mm, dan 582 kilometer untuk rel lebih kecil (smalspoor) 1067 mm. Semula jalur rel Yogyakarta-Srandakan menggunakan trek lebar, namun pada tahun 1943 lebar rel tersebut diperkecil menjadi ukuran 1067 mm.
Dulu, jalur rel kereta api Yogyakarta-Srandakan memiliki sejumlah pemberhentian, baik berupa stasiun maupun halte, seperti Stasiun Ngabean, Halte Dongkelan, Stasiun Jepit, Stasiun Bantul, Stasiun Palbapang, Stasiun Batikan, dan Stasiun Srandakan. Lalu, dari Srandakan diperpanjang ke Brosot hingga Sewugalur, yang mulai dikerjakan pada tahun 1915 dan selesai pada tahun 1916. Tapi akhirnya, jalur rel Brosot-Sewugalur dibongkar (opgebroken) oleh tentara Jepang.


Stasiun Palbapang ini sekarang sudah non aktif. Diperkirakan ditutup oleh Perusahaan Jawatan Kereta Api pada tahun 1973 lantaran semakin menurunnya jumlah penumpang yang ada di sepanjang jalur tersebut. Hal ini dikarenakan pada waktu itu kalah bersaing dengan moda transportasi darat lainnya, seperti bus maupun kendaraan pribadi.
Kini, Stasiun Palbapang telah berubah menjadi Terminal Palbapang. Hal ini sesuai dengan tulisan yang tertera dalam prasasti yang menempel di dinding, bahwa Terminal Palbapang Bantul didirikan di bekas Stasiun Kereta Api Palbapang dan dibangun atas bantuan dari Yayasan Pendidikan “Kerja Sama”, pada 20 Juli 1990. Namun demikian, bangunan Stasiun Palbapang tetap dipertahankan seperti sediakala atau masih dalam bentuk aslinya, kendati sudah berubah peruntukkannya. *** [210817]

Foto: Rilya Bagus Ariesta Niko Prasetyo
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami