Candi Plumbangan terletak di Desa Plumbangan, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Tidak seperti candi lain pada umumnya, Candi Plumbangan menyerupai paduraksa dengan puncak berbentuk kubus. Candi Plumbangan terbuat dari batu andesit yang direkatkan satu sama lain dengan sistem gosok.
Denah Candi Plumbangan berukuran panjang 4,09 m, lebar 2,27 m dan tinggi 5,6 m. Pintu gerbang candi memiliki sayap pada kanan kirinya dan tidak mempunyai relief, namun hanya mempunyai pelipit garis saja. Pada bagian atas ambang pintu terdapat pahatan angka tahun 1312 Saka atau 1390 M.
Ditinjau dari pahatan angka tahun tersebut, diperkirakan Candi Plumbangan dibangun pada era Kerajaan Majapahit pada awal pemerintahan Wikramawardana. Namun uniknya, benda-benda cagar budaya yang terdapat di sekeliling Candi Plumbangan justru berasal dari masa yang berbeda. Misalnya saja Prasasti Plubangan (Panumbangan) yang merupakan peninggalan dari era Raja Bameswara/ Kameswara (Kerajaan Kediri) pada tahun 1042 Saka atau 1120 M. Seperti halnya peninggalan dari era Bameswara yang lain, pada prasasti tersebut juga dipahatkan ornamen candrakapala (lambang Kerajaan Kediri dari era Kameswara).
Keberadaan Prasasti Panumbangan yang dipertahankan berada di sekitar Candi Plumbangan, dimungkinkan karena isinya masih relevan dengan kondisi di era Kerajaan Majapahit. Isi prasasti ini mengenai penetapan Desa Plumbangan sebagai daerah perdikan umat Buddha. *** [110121]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar