The Story of Indonesian Heritage

Masjid Jami’ Kalipasir

Secara administratif bangunan Masjid Jami’ Kalipasir berada di Kampung Kalipasir, Kelurahan Sukasari, Kota Tangerang, Provinsi Banten. Letak geografis bangunan masjid terletak di 106°37’44.1” Bujur Timur dan 06°10’45.0” Lintang Selatan.


Pengelolaan masjid dari sejak berdiri hingga tahun 1918 dikelola secara turun temurun. Masjid dibangun pada tahun 1700 oleh Tumenggung Pamitrwidjaja dari Kahuripan. Sekitar tahun 1712 masjid kemudian dikelola oleh putranya yang bernama Raden Bagus Uning Wiradilaga. Pada tahun 1740 pengelolaan masjid diserahkan kepada Tumenggung Aria Ramdon (putera dari Raden Bagus Uning Wiradilaga). Aria Ramdon meninggal pada tahun 1780 dan dimakamkan di sebelah barat masjid. Sepeninggalnya beliau, pengelolaan masjid diserahkan kepada putranya, yaitu Aria Tumenggung Sutadilaga.


Pengangkatannya sebagai Tumenggung melalui Bisluit VOC 16 Februari 1802. Aria Tumenggung  Sutadilaga meninggal dan dimakamkan di halaman sebelah barat masjid tahun 1823 (satu-satunya nisan yang terdapat angka tahun). Pengelolaan masjid diserahkan kepada putranya, yaitu Raden Aria Idar Dilaga tahun 1830. Tahun 1865, pengurusan masjid dan makam dikelola oleh putri dari Raden Aria Idar Dilaga, yaitu Nyi Raden Djamrut bersama suaminya Raden Abdullah hingga tahun 1904. Selanjutnya dikelola oleh putranya bernama Raden Jasin Judanegara. Pada pengelolaannya terdapat perbaikan masjid dan pendirian menara di sisi tenggara masjid. Perombakan bagian dalam masjid dilakukan pada tahun 1918 oleh beliau bersama H. Muhibi, H. Abdul Kadir Banjar. Setelah sekian lama, masjid kembali diperbaiki dan perombakan menara pada tanggal 21 April 1959 – Agustus 1961.


Masjid Kalipasir berdenah persegi dengan menara di sisi timur laut bangunan masjid. Bagian dalam bangunan terdapat mimbar, mihrab, dan beberapa lemari. Jendela dan pintu bangunan ini sudah menggunakan peralatan sekarang. Hal yang menarik adanya empat soko guru terbuat dari kayu, kondisi soko guru sudah mulai lapuk. Maka ditopang oleh besi dan bagian dasar terbuat dari bata dan semen. Selain itu, terdapat 11 kolom seperti ladam kuda dengan 5 kolom di sisi selatan dan 6 kolom di sisi timur.
Kolom yang di sisi timur, bagian atas dari lengkungan terdapat list berbentuk setengah lingkaran dengan ukuran diameter ± 2-3 cm dan berwarna-warni. Bagian menara menyerupai dengan bentuk pagoda dengan ukuran ± 10 m. ***

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami