Jembatan yang berlokasi dekat Hotel Batavia (dulu Hotel Omni Batavia) ini dibangun tahun 1628 dan diberi nama Engelse Brug atau Jembatan Inggris. Pada tahun 1655 diperbaiki kemudian diberi nama baru oleh VOC Belanda menjadi Het Middelpunt Brug atau Jembatan Pusat. Namun masyarakat setempat pada waktu itu menyebutnya “Jembatan Pasar Ayam”.
Pada tahun 1938 diperbaiki lagi dan berganti nama menjadi Jembatan Juliana. Sejak Indonesia merdeka, jembatan ini diberi nama “Jembatan Kota Intan” sesuai dengan nama lokasi setempat, di mana di kawasan tersebut terdapat Kastil Batavia bernama “Diamond”.
Jembatan Kota Intan sering disebut juga sebagai Jembatan Jungkit karena jembatan itu dapat diangkat bila ada kapal yang melintas. Di masa Batavia, kapal yang mengangkut rempah-rempah dari pedalaman ke Pasar Ikan atau sebaliknya ke gudang dan pasar sering melewati sungai di bawah Jembatan Kota Intan.
Jembatan tua peninggalan Belanda itu menghubungkan sisi timur dan barat Kota Intan di Jalan Kali Besar Barat, Jakarta Utara. Namun, jembatan yang hampir semuanya terbuat dari kayu tersebut sekarang sudah tidak berfungsi lagi. *** [210612]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar