Tulisan Arab selalu diidentikkan dengan agama Islam, karena memang agama ini terlahir di Jazirah Arab. Bukti tertua saat ini mengenai keberadaan Islam di Indonesia adalah sebuah batu nisan yang ditemukan di Leran (dekat Gresik, Jawa Timur), ditulis dalam aksara dan bahasa Arab. Batu nisan itu memuat keterangan tentang meninggalnya seorang perempuan bernama Fatimah binti Maimun dalam tahun 1082 M. Agama Islam juga menyebar ke pulau-pulau seperti Suamtera, Kalimantan, Maluku, Sulawesi, dan lain-lain.
Dalam sejarah perkembangan tulisan Arab, dikenal dua tipe dasar, yaitu tipe tegak dan kursif. Tipe tulisan Arab tegak tidak banyak mengalami evolusi; kufi merupakan contoh tipe tulisan Arab tegak yang sering digunakan untuk menulis Qur’an dan Inskripsi pada bangunan masjid atau batu nisan. Lain halnya dengan tipe tulisan Arab kursif yang sangat berkembang sehingga bentuk dan gaya penulisan banyak macamnya. Enam di antaranya merupakan tipe tulisan Arab kursif yang utama yaitu thuluth, naskhi, muhaqaq, rahyani, tawqi dan riqa.
Aksara Arab di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Selain menggunakan aksara Arab dengan lafal Aran, beberapa daerah mengembangkan aksara Arab yang disesuaikan dengan lafal daerah. Modifikasi tulisan Arab dengan lafal bahasa Jawa disebut Pegon, sedangkan tulisan Arab dengan lafal bahasa Melayu disebut Jawi atau Arab-Melayu. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar