Prasasti
Kalasan berangka tahun 700 Çaka atau 778 M, ditulis dengan aksara
Prenagari (india Utara) dan berbahasa Sansekerta. Prasasti ini terpahatkan pada
batu andesit (upala praśasti) yang berbentuk empat persegi
panjang.
Untuk
pertama kalinya prasasti tersebut diterbitkan oleh J.L.A. Brandes pada tahun 1886
dalam T.B.G. 31 hlm. 240-260. Pada tahun 1928, diterbitkan lagi oleh Bosch
dalam T.B.G. 68 hlm. 57-62.
Prasasti ini ditemukan di sebelah timur Candi Kalasan, atau tepatnya di Dusun Kalibening, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sekarang menjadi koleksi Museum Nasional di Jakarta dengan nomor inventaris D.147.
Prasasti ini mengisahkan bahwa para guru keluarga raja (Sailendrawangsatilaka) telah berhasil membujuk Maharaja Dyah Pancapana Kariyana Panangkarana mendirikan bangunan suci untuk Dewi Tara (Candi Kalasan) dan sebuah biara untuk para pendeta (Candi Sari) dalam kerajaan keluarga Sailendra. Kemudian Panangkarana menghadiahkan Desa Kalasan kepada para sanggha yang dijadikan perdikan untuk keperluan pemeliharaannya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar