Sejarah ilmu pengetahuan mencatat prestasi beberapa penemu dan pemikir yang mengantar kepada penemuan alat-alat telekomunikasi yang lebih canggih.
Seorang penjilid buku kemudian bekerja sebagai pencuci botol di sebuah laboratorium ilmu fisika di Inggris, Michael Faraday sempat membayangkan adanya medan magnet yang menghubungkan kutub-kutub dan benda-benda yang dialiri listrik.
Penemuan Faraday mengundang perhatian James Clerk Maxwell yang meramalkan mengenai adanya gelombang radio melalui teori yang telah disusunnya.
Kebenaran teori Maxwell dibuktikan oleh penemuan Heinrich Rudolph Hertz yang mampu memperlihatkan adanya gelombang radio, yaitu gelombang listrik yang mampu menyeberang ke benda dan tanpa hubungan kawat.
Penemuan ini lebih disempurnakan Guglielmo Marconi yang mampu menyeberangkan isyarat morse tanpa kawat.
Penemuan Marconi telah menghubungkan jaringan telegrap tanpa kawat antara Eropa dan benua Amerika.
Penemuan penting lain adalah penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell yang merupakan penyempurnaan telegrap yang dihubungkan dengan kawat pada tahun 1870. Getaran yang dikirim dari ujung kawat ke ujung yang lain disambungkan dengan penemuannya berupa corong bicara dan elemen penerima (microphone). Pengetahuannya mengenai anatomi manusia diterapkan dalam menyempurnakan elemen bicara dan elemen dengan keeping getar yang bereaksi terhadap listrik. Alat ini digunakan oleh Bell di Branford Canada tahun 1870. Penemuan Alexander Graham Bell disempurnkan oleh Thomas Alfa Edison.
Ketika ilmu listrik mulai dikuasai oleh manusia maka berbagai manfaat mulai dipetik dari padanya. Pada mulanya Benyamin Franklin mencatat fenomena mengenai listrik melalui serangkaian percobaan yang telah dilakukan.
Penemuan demi penemuan melahirkan alat-alat dan teori-teori yang makin mendekatkan manusia kepada penggunaan alat-alat telekomunikasi yang kita gunakan hari ini.
Sejarah mencatat prestasi Luige Galvani, seorang ahli fisika yang mampu menyimpan daya listrik dalam baterai.
Ahli fisika dari Denmark, Hans Christian Oersted melalui serangkaian percobaannya mampu membuktikan bahwa daya listrik mempunyai daya magnetik yang mengelilingi kawat yang dialiri listrik.
Ahli matematika Perancis, Andre Marie Ampere menyempurnakan penemuan Oersted dan melahirkan teori mengenai elektrodinamika. Pengetahuan mengenai elektrodinamika inilah yang telah membuka berbagai percobaan yang mengarah kepada penemuan alat telekomunikasi yang kita kenal sebagai telegrap.
Seorang pelukis di Amerika yang bernama Samuel B. Morse menyempurnakan teknologi telegrap melalui penemuan kode-kode berupa titik dan garis yang dapat dikirim melalui telegrap.
Sejak itu jaringan kawat telegrap dibangun di mana-mana merentang menghubungkan tempat kawat yang berjauhan bahkan melalui kawat yang diletakkan di dasar lautan menyeberang samudera. Pada pertengahan abad 19, Nusantara dihubungkan dengan kabel laut dengan Singapura yang merupakan lanjutan dari jaringan kabel laut London-Kalkuta. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar