The Story of Indonesian Heritage

Situs Keraton Surosowan

Situs Keraton Surosowan terletak di Desa Banten, Kecamatan Kaseman, Kabupaten Serang. Lokasinya berdekatan dengan Masjid Agung Banten Lama.


Kompleks keraton ini sekarang sudah hancur, yang masih nampak adalah tembok benteng yang mengelilingi dengan sisa-sisa bangunannya. Sisa-sisa bangunan ini berupa pondasi dan tembok-tembok dinding yang sudah hancur, termasuk sisa-sisa bangunan Balekambang. Tembok benteng masih tampak berdiri dengan ketinggian antara 0,5 meter hingga 2 meter, dengan lebar sekitar 5 meter. Pada beberapa bagian, terutama di bagian sebelah selatan dan timur, tembok benteng ini bahkan ada yang sudah hancur.


Kompleks Keraton Surosowan ini berbentuk segi empat dengan luas kurang lebih 3 hektar. Pintu utama masuk ke Keraton Surosowan terletak di sebelah utara, menghadap ke alun-alun. Berdasarkan sejarah Banten, Keraton Surosowan yang disebut juga Gedung Kedaton Pakuan, dibangun pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sedangkan tembok benteng dan gerbangnya yang terbuat dari bata dan batu karang dibangun oleh Sultan Maulana Yusuf (1570-1580).
Salah satu bagian di dalam keraton yang menarik perhatian adalan Pancuran Mas. Pancuran yang sebenarnya terbuat dari tembaga dan bukan emas itu dahulu biasa digunakan untuk mandi para pejabat dan juga abdi kerajaan. begitu terkenalnya nama Pancuran Mas sehingga orang-orang yakin bahwa pancuran itu memang terbuat dari emas.
Keraton Surosowan telah tiga kali dibangun akibat hancur karena perang. Terakhir, keraton dihancurkan oleh Daendels pada tahun 1808. Banten Lama atau Surosowan adalah situs yang berkelanjutan. Di sana ada peradaban pra-sejarah dan berlanjut ke zaman klasik (Hindu-Budha), lalu beralih ke kebudayaan Islam pada abad ke-16. *** [230612]
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami