Mengungkapkan sesuatu dengan menyebut kata Papua dan berhubungan dengan budaya lokal berarti bersinggungan dengan kurang lebih 250 kelompok etnik masyarakat pribumi yang terbagi dalam lima wilayah budaya di Papua.
Alat musik tradisional masyarakat Papua rumpun Melanesia telah lama tercipta dengan pola bentuk yang masih sederhana tetapi memiliki corak dan bentuk yang artistik dan antik. Jenis alat musik tradisional Papua dilihat dari ukuran dan menurut cara penggunaannya dapat dibagi dan dikelompokkan sebagai berikut:
1. Alat Musik Tepuk
Yang dimaksud dengan alat musik tepuk adalah alat musik yang cara membunyikannya ditepuk dengan tangan pada bagian tertentu alat tersebut. Jenis alat musik tersebut terdapat di hampir seluruh daerah di Tanah Papua, kecuali di daerah pegunungan/pedalaman.
Alat tersebut termasuk jenis alat musik gendang yang terbuat dari sebatang kayu berlubang tengah tembus di kedua ujungnya. Pada bagian ujung atas dilekatkan kulit binatang sejenis biawak atau binatang lainnya sebagai tempat menepuk. Bentuk dan macam ukurannya diatur sesuai bahan dan kebutuhan masing-masing daerah. Di setiap daerah pun terdapat variasi bentuk dan ukuran, ada yang besar, sedang dan kecil, yang berbeda adalah kadar suara yang dihasilkan.
Alat musik tepuk ini dikenal dengan nama “ Tifa”, setiap daerah memiliki ciri dan spesifikasi tetapi bentuk pada umumnya sama. Perbedaan yang nampak hanya pada ukuran dan ragam hiasnya.
2. Alat Musik Pukul atau Palu
Alat musik pukul adalah alat musik yang cara membunyikannya dengan bantuan alat lain seperti palu atau stik. Alat musik ini tidak sama dengan keberadaan tifa. Alat jenis pukul hanya terdapat di daerah-daerah tertentu saja. Alat musik jenis ini ada yang diciptakan di daerah ini, dan ada pula yang dibuat dari luar Papua, seperti musik gong dan tambur.
Berikut salah satu contoh alat musik pukul yang memang produk asli masyarakat pribumi dan yang telah lama menjadi bagian dari kekayaan budaya masyarakat Papua.
Alat musik krombi, alat musik ini terbuat dari seruas bambu yang disayat menjadi 2,3 atau 4 bilah, dililit rotan di kedua ujungnya kemudian diberi penyangga sehingga bilah sayatan tersebut kencang bisa berbunyi sebagai layaknya senar, di bagian bawah bambu diberi lubang (resonansi). Alat ini berasal dari masyarakat Sorong Selatan (Meibrat, Tehit, dan Teminabuan). Dalam bahasa setempat dinamai Mbref/Gouto.
3. Alat Musik Tiup
Alat musik yang diproduksi masyarakat asli Papua umumnya musik tiup satu nada. Akan menjadi sebuah alunan musik apabila dibunyikan secara berulang-ulang dengan tiupan panjang pendek dan panjang-panjang secara berulang-ulang.
Alat-alat musik tersebut ada yang terbuat dari bambu (Fu), kayu (Ji), rumah kerang (Triton) dan buah. Cara membunyikannya adalah dengan meniup pada bagian yang terbuka atau berlubang.
Sama halnya dengan tifa dan kelambut, alat tersebut semula hanya difungsikan sebagai tanda untuk memanggil atau memberikan informasi, kemudian berkembang menjadi alat musik tradisional yang memberikan warna dan ciri khas tradisi kedaerahan.
Salah satu alat musik sejenis terompet dalam bahasa setempat disebut “Ji” dapat dibunyikan suara kecil/besar sesuai kemauan peniupnya dan arti/maknanya berasal dari masyarakat asli Arso, Waris, dan sebagian Weeb, Kabupaten Kerom, Papua.
4. Alat Musik Gesek
Alat musik ini tidak sama keberadaannya dengan alat musik tifa yang hampir dimiliki semua masyarakat pribumi Papua. Alat musik gesek ini, hanya dimiliki tidak lebih dari 6 etnik dari 250 etnik Melanesia Papua, dan itu daerah satu wilayah budaya, yaitu wilayah budaya pantai utara, yang meliputi daerah Sarmi, Demta, Depapre, Genyem, dan terus ke timur masuk daerah utara Negara Papua Nugini.
Alat musik gesek adalah alat musik yang cara membunyikannya adalah dengan bantuan alat lain seperti stik bergerigi, alat ini selain terbuat dari seruas bambu juga dari buah labu yang dikeringkan.
Alat musik gesek ini semacam pengganti musik kalabasa yang digoyangkan, sedangkan alat ini digesek-gesekkan. Terbuat dari batang bambu dapat diganti dngan buah labu air yang dikeringkan.
5. Alat Musik Lain
Untuk alat musik ini agak sulit menentukan apakah musik tiup atau tarik atau apa sebutan yang tepat sehingga untuk alat ini disebut alat lain.
Alat musik ini banyak terdapat di masyarakat asli Pegunungan Tengah dan sebagian pedalaman dataran rendah. Jenis alat musik ini terbuat dari sebilah bambu yang bagian pangkal diberi tali, bagian tengah ditinggalkan sepotongan kecil lidi penggetar, dengan maksud pada waktu tali bagian pangkalnya ditarik potongan penggetar akan bergetar dan dengan bantuan mulut penyajiannya akan menghasilkan bunyi nada tertentu.
Alat musik bambu yang digetarkan dan ditiup ini hanya dimainkan secara tunggal dan bunyinya didengar secara baik hanya sekitar 2 m.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar