Manusia dalam berbagai tingkatan peradaban memiliki naluri untuk memanfaatkan sumber alam yang ada di sekitarnya. Manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhannya dan menciptakan kebudayaannya yang dimulai dari peralatan yang paling sederhana sampai pada peralatan yang lebih canggih. Sejarah peradaban manusia menerangkan bahwa manusia pada awalnya memanfaatkan bebatuan dan berbagai bagian binatang untuk menjawab tantangan hidup mereka.
Manusia yang hidup di gua-gua menggunakan peralatan seperti kapak batu dan pisau yang terbuat dari tulang. Ketika mereka mulai hidup menetap dan bercocok tanam, mereka berusaha memenuhi kepuasan batinnya. Kepuasan batin dituangkan salah satunya dengan mengolah bahan alam menjadi perlengkapan perhiasan tubuh.
Benda seni yang paling tua dalam sejarah peradaban manusia dibuat dari kulit kerang atau biji-biji rumput yang diikatkan pada leher atau pada anggota badan lainnya.
Manik-manik di muka bumi ini telah lahir kurang lebih 40.000 tahun Sebelum Masehi (SM). Manik-manik pertama kali ditemukan di gua La Quina di Perancis, terbuat dari tulang dan gigi binatang. Kemudian, manik-manik berkembang di tengah peradaban besar dunia seperti Mesir, Romawi, India, Cina, dan sebagainya.
Kota Arikamedu di India selatan pada tahun 250 SM telah memproduksi manik-manik dari bahan mineral seperti Kuarsa, Kalsedon, dan batu-batu secara masal sebagai barang dagangan ke berbagai negara di Asia Tenggara.
Di Indonesia, manik-manik dapat ditemukan di berbagai penjuru tanah air. Dalam setiap masa ditemukan manik-manik sebagai peninggalan arkeologis. Hampir setiap situs besar di Indonesia, peninggalan manik-manik selalu ditemukan. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar