Firman
Muntaco lahir di Jakarta pada 5 Mei 1935, selama hayatnya sebagai seorang
sastrawan beliau telah menghasilkan cerpen Betawi sebanyak 5.000. Akan tetapi,
yang sempat diselematkan oleh Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin hanya 499 cerpen.
Firman memilih dialek Betawi sebagai media ekspresinya. Beliau meyakini dialek
Betawi memiliki keunggulan dan kekuatan untuk menyampaikan ide-ide sastra.
Dalam konteks ini, Firman menyediakan dirinya sebagai wadah di mana dialek
Betawi yang dibentuk oleh komunitasnya menemukan kekuatan.
Maestro
Sastrawan Betawi yang telah wafat pada 10 Januari 1993 ini menghasilkan sebuah
buku tentang masyarakat Betawi-Jakarta dengan segala persoalannya yang khas.
Firman Muntaco, dengan gaya humor yang menyegarkan berhasil membuat buku
Gambang Jakarte yang ditulisnya menjadi karya penting. Buku ini bermula dari
kolom Gambang Djakarte di Koran Berita Minggu pada 1957-1965. Kolom ini sanggup
mengangkat tiras Koran tersebut sampai 400.000 eksemplar kala itu. ***
Sumber:
KOMPAS Edisi Minggu, 30 Juni 2013 hal. 29
Tidak ada komentar:
Posting Komentar