Candi
Kidal terletak di Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Provinsi
Jawa Timur, atau sekitar 29 kilometer sebelah timur Kota Malang. Candi ini
memiliki ukuran panjang 10,8 meter, lebar 8,36 meter, dan tinggi 12,26 meter (setelah
dipugar dari tahun 1986 hingga 1990). Diperkirakan tinggi aslinya adalah 17
meter.
Secara
vertikal, candi ini dapat dibagi menjadi kaki candi, tubuh candid an atap candi.
Di bilik candi tidak ditemukan arca kecuali yoni, di tengah-tengah ruangan. Yoni
ini pun ketika ditemukan sudah berada di luar ruangan, diduga berasal dari
ruangan candi. Sebuah arca Siwa yang sekarang berada di Royal Tripical
Institute, Amsterdam, diperkirakan berasal dari Candi Kidal. Arca tersebut
tingginya 1,23 meter digambarkan dengan sikap berdiri, dan memiliki empat
tangan. Tangan kanan bagian belakang memegang aksamala, tangan kiri belakang memegang cemara. Kedua tangan depan
ditekuk di muka dada, telapak tangan kiri terbuka menghadap ke atas, sedangkan
telapak tangan kana nada di atas telapak tangan kiri dalam sikap menggenggam
dengan ibu jari mengarah ke atas. Di sampingnya terdapat bunga teratai yang
keluar dari batang, menunjukkan personifikasi dinasti Singasari.
Di dalam relung-relungnya tidak ditemukan arca. Seandainya arca Siwa memang berasal dari ruangan candi, dapat diduga bahwa relung-relung tersebut disediakan untuk arca Durga, Ganesha, dan Agastya sebagai lazimnya candi bercorak Siwaistis. Arca yang ditemukan di candi tersebut adalah arca Nandiswara dan Mahakala. Arca-arca tersebut biasanya menempati relung-relung di kanan-kiri pintu masuk candi. Arca-arca lain yang pernah ditemukan adalah arca duduk yang diperkirakan dari pantheon agama Buddha, dan sebuah arca yang lain yang kemungkinan adalah arca Manjucri. Selain itu, masih ada temuan arca tanpa kepala dengan ciri-ciri cakra pada tangan belakang, dan sankha pada tangan kiri (mungkin sekali arca Wisnu).
Selain bangunan utama, bekas-bekas bangunan berdenah segi empat panjang dengan sisa-sisa dua buah tangga masuk pada sisi timur ujung utara dan selatan. Bahkan pada tahun 1901 masih terlihat sisa-sisa bangunan dari batu merah di halaman ini. Diduga Candi Kidal merupakan induk dari suatu kompleks percandian yang tak hanya terdiri dari satu halaman saja melainkan dua halaman.
Candi Kidal terbuat dari batu andesit dan memiliki satu candi induk. Kaki candi mempunyai tinggi 2 meter, dan terdapat selasar. Untuk menuju selasar serta bilik tubuh candi, terdapat tangga. Anak tangga dibuat tipis-tipis, sehingga dari kejauhan tampak seperti bukan tangga masuk yang sesungguhnya. Tangga batu ini tidak dilengkapi pipi tanggal. Selain itu, pada kaki candi, terdapat relief garudadheya, yakni seekor garuda yang berhasil membebaskan ibunya dari perbudakan Sang Kadru dengan tebusan air suci amerta (air kehidupan). Konon, relief mitos garudadheya dibuat untuk memenuhi amanat Anusapati yang ingin merawat Ken Dedes, ibunda yang sangat dicintainya. Untuk membaca relief harus menggunakan teknik prasawiya (berlawanan dengan arah jarum jam), yang dimulai dari sisi selatan. Nama “kidal” adalah kiri, sesuai dengan cara membaca reliefnya yang tidak searah jarum jam.
Pembangunan Candi Kidal
Masa
pendirian Candi Kidal tidak dapat diketahui dengan pasti, hal ini lantaran
tidak adanya prasasti atau data penanggalan yang dapat dihubungkan dengan candi
itu. Namun, dalam kitab Nagarakertagama disebutkan, bahwa pada tahun 1170 Ç
Raja Anusapati wafat dan didharmakan sebagai Siwa di Kidal. Sedangkan di dalam
kitab Pararaton dijelaskan, Lina Sang Anusapati I Ç 1171 Dhirnama Sira Ring
Kidal.
Dari
data tersebut dapat disimpulkan bahwa Candi Kidal adalah tempat pendharmaan
Raja Anusapati yang wafat tahun 1248 Masehi. Dengan demikian, pendirian candi
ini diperkirakan selesai pada saat diadakan upacara sradha yang dilakukan 12 tahun setelah raja wafat, yaitu sekitar
tahun 1260 Masehi.
Latar
belakang keagamaan Candi Kidal ini adalah Hindu, seperti yang dijelaskan dalam
kitab Nagarakertagama bahwa Raja Anusapati wafat dan didharmakan di Kidal
sebagai Siwa. *** [310813]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar