Desa
Sumberkepuh merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tanjunganom,
Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah
berupa daratan sedang, yaitu sekitar 53 meter di atas permukaan air laut.
Berdasarkan keadaan geografis desa, curah hujan rata-rata mencapai 2.200 mm.
Berdasarkan
data administrasi pemerintahan Desa Sumberkepuh tahun 2010, jumlah penduduknya
adalah 11.003 orang dengan jumlah 3.421 KK. Sebagian besar penduduknya
bermatapencaharian sebagai petani yang didukung oleh lingkungan alam yang
menopang pertanian, utamanya adalah sawah beririgasi.
Jarak
tempuh Desa Sumberkepuh ke ibu kota Kecamatan Tanjunganom yaitu sekitar 10
kilometer. Sedang jarak ke ibu kota Kabupaten Nganjuk adalah sekitar 19
kilometer.
Secara
adminstratif, Desa Sumberkepuh dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di
sebelah utara berbatasan dengan Desa Sidoharjo. Di sebelah barat berbatasan
dengan Desa Kedungombo. Di sisi selatan berbatasan dengan Desa Sugihwaras,
Rowoharjo, sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Desa Kampungbaru.
Dalam
Profil Desa Sumberkepuh, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, yang disusun
oleh Tim Perumus Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Des) Tahun 2011
– 2015, diceriterakan bahwa Desa Sumberkepuh berawal dari seorang yang bernama
Kromodikoro yang membuka daerah tersebut yang sebelumnya berupa hutan. Di
tengah hutan terdapat pohon Kepuh. Pohon tersebut tidak ikut ditebang, bahkan
dijadikan sebagai penanda bahwa tempat tersebut akan dijadikan lokasi
pemukiman.
Tatkala
tengah malam, anak bungsu Kromodikoro menangis minta air minum. Karena kala itu
sedang musim kemarau maka di tempat penyimpanan air (jun) kosong. Kromodikoro
lalu berusaha mencari air kesana kemari namun tidak menemukannya. Akhirnya,
Kromodikoro pulang ke rumah dengan tangan hampa, dan kebetulan ketika
Kromodikoro menuju ke belakang rumah, ia melihat di dekat pohon kepuh keluar
airnya.
Sumber
air tersebut lama-kelamaan menjadi besar dan airnya sangat jernih. Semenjak
adanya sumber air tersebut, masyarakat banyak yang datang mengambil air untuk
keperluan sehari-hari. Lama-kelamaan, yang datang tadi menetap di dekat rumah
Kromodikoro guna mendekati sumber air tersebut, dan akhirnya daerah tersebut
menjadi ramai. Kemudian daerah tersebut diberi nama oleh Kromodikoro menjadi
Desa Sumberkepuh. *** [091213]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar