Saat
melintas Jalan Jembatan Merah, pandangan saya tertuju pada plang atau papan berwarna merah maron yang dipelisir warna putih
dengan bertuliskan “Pabrik Sirop Siropen ± 100 M” yang dipancangkan di
mulut jalan kecil antara gedung PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) X dan Prima
Master Bank. Rasa penasaran menggelayuti keingintahuan. Lalu, motor saya
belokkan ke jalan tersebut, dan saya parkir di sebelah bangunan kuno kecil tapi
berpilar tiga tiang besar.
Di
bagian atas pilar bangunan kuno tersebut masih terdapat tulisan asli “Pabrik
Limoen J.C. van DRONGELEN & HELLFACH.” Itulah yang kini dikenal umum dengan
Pabrik Sirop Siropen lantaran produknya terkenal dengan nama Siropen Telasih.
Pabrik Sirop Siropen terletak di Jalan Mliwis No. 5 Kelurahan Krembangan Selatan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Lokasi ini tidak begitu jauh dengan Hotel Ibis Rajawali karena posisinya berada di belakang hotel tersebut.
Pabrik
rumahan yang didirikan oleh J.C. van Drongelen pada tahun 1923 ini merupakan
pabrik sirop pertama di Indonesia. Sejak awal berdirinya pabrik ini, Drongelen
tidak mau menggunakan metode terbaru padahal saat zaman penjajahan Belanda,
bangsa Eropa sudah akrab dengan teknologi modern dan mesin. Tapi memang dengan
metode konvensional dalam mempertahankan rasa dan aroma sirop ini yang menjadi
salah satu alasan pabrik tetap berdiri sampai sekarang.
Bangunan
pabrik ini sempat beberapa kali berpindah tangan. Pada tahun 1942 diambil alih
oleh Jepang. Setelah pendudukan oleh Jepang selesai, pabrik dikuasai kembali
oleh Belanda hingga ada program nasionalisasi tahun 1958, yaitu semua
perusahaan Belanda diambil alih oleh Indonesia. Tahun 1962, diserahkan ke
Perusahaan Industri Daerah Makanan dan Minuman yang dilebur menjadi P.D. Aneka
Pangan tahun 1985. Akhirnya, pada tahun 2002 masuk PT. Pabrik Es Wira Jatim
yang merupakan holding company dari
PT. Panca Wira Usaha Jawa Timur, sebuah BUMD Provinsi Jawa Timur.
Awalnya, produksi pabrik ini terdiri dari limun dan sirup tetapi hingga kini yang masih bertahan hanya sirupnya saja. Sebenarnya nama lengkap dari sirop hasil produksi di pabrik ini adalah Siropen Cap Bulan Telasih tapi di kalangan masyarakat dikenal Siropen saja. Pabrik ini masih berproduksi dalam skala kecil sehingga pengunjung dapat melihat langsung bagaimana nafas industry dari era Belanda ini masih berjalan. Saat ini Siropen meluncurkan dua jenis produk yaitu Siropen Telasih dan Siropen Premium. Sebagai produk yang dikhususkan untuk oleh-oleh khas Surabaya, Sirop Siropen dikemas dengan botol seperti botol wine, dan dilengkapi dengan kota kemasan yang ringan untuk dibawa sebagai buah tangan.
Dulu,
sirop ini hanya dikonsumsi oleh kalangan pedagang maupun saudagar yang saat itu
menjadi mitra bisnis Belanda selama penjajahan. Sirop ini juga hanya dikonsumsi
kalangan menengah ke atas atau tamu kehormatan Belanda saat itu. Namun
sekarang, sirop ini sudah dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat, bahkan
produk khas Surabaya ini telah dibranding
sebagai oleh-oleh khas Surabaya. “Reguk
segarnya, rengkuh sejarahnya.” ***
[180114]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar