The Story of Indonesian Heritage

Sejarah Singkat Desa Parakanlima

Desa Parakanlima merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa dataran sedang, yaitu sekitar 450 meter di atas permukaan air laut. Berdasarkan keadaan geografis desa, curah hujan rata-rata mencapai 6.000 mm dengan suhu berkisar antara 30°- 42° C.
Berdasarkan data administrasi pemerintahan Desa Parakanlima tahun 2010, jumlah penduduknya adalah 7.304 orang dengan luas wilayah 1.154,04 hektar. Desa Parakanlima terdiri atas enam dusun, yaitu Dusun Parakanlima, Dusun Mekarsari, Dusun Cijolang, Dusun Babakan, Dusun Cigarung, dan Dusun Leuwiliang. Sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani yang didukung oleh lingkungan alam yang menopang pertanian.
Jarak tempuh Desa Parakanlima ke ibu kota Kecamatan Cikembar yaitu sekitar 9 kilometer. Sedang jarak ke ibu kota Kabupaten Sukabumi adalah sekitar 50 kilometer. Akan tetapi, bila ke Kota Sukabumi hanya menempuh jarak sekitar 17 kilometer.
Secara administratif, Desa Parakanlima dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah utara berbatasan dengan Desa Kertaraharja. Di sebelah barat berbatasan dengan Desa Cibatu. Di sisi selatan berbatasan dengan Sungai Cimandiri atau Kecamatan Jampang Tengah, sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh.
Dalam Profil Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, yang disusun oleh Tim Perumus Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Des) Tahun 2011 – 2015, dikisahkan bahwa konon menurut cerita bahwa pada sekitar tahun 1834, seorang pimpinan pemerintahan setingkat Bupati bernama Dalem Gelung, yang kala itu menjabat sebagai Kepala Wilayah Kabupaten Cianjur, sering mengadakan kegiatan macangkrama atau menagkap ikan (dalam istilah bahasa Sunda disebut marak). Adapun kegiatan “marak” tersebut dilakukan di sungai Cimandiri, yang merupakan tapal batas sebelah selatan wilayah Desa Parakanlima saat ini, di mana saat itu wilayah Kabupaten Sukabumi masih termasuk salah satu wilayah administratif Kabupaten Cianjur sebagai bagian dari Parahiyangan dan Kabupaten Sukabumi mungkin masih belum terbentuk. Kemudian untuk mempermudah proses penangkapan ikan sekaligus menyenangkan hati Dalem Gelung, maka para Somah (ajudan/pembantunya) menyediakan pemarakan, sebanyak 5 (lima) tempat yang berlokasi di Kampung Pangantolan. Karena seringnya Dalem Gelung macangkrama, maka beliau menyebut wiilayah ini dengan sebutan Parakanlima. Sejak saat itu, wilayah ini ditetapkan sebagai sebuah kesatuan masyarakat hukum (desa), yang dipimpin oleh seorang kepala desa. Dari situlah wilayah ini dikenal dengan sebutan Desa Parakanlima. Pada awalnya luas Desa Parakanlima, sebelah timur meliputi wilayah Pasirmalang, sebelah utara mencakup Padaraang dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Bojong, sedangkan batas wilayah selatan dibatasi oleh sungai Cimandiri. Pusat Pemerintahan atau Kantor Desa berada di Pangleseran (sekarang Kantor Desa Sirnaresmi) dan wilayah administratifnya masuk ke dalam wilayah Kecamatan Cikembar. Seiring berkembangnya zaman dan meningkatnya jumlah populasi penduduk, maka untuk meningkatkan dan mempermudah pelayanan terhadap masyarakat, Desa Parakanlima pada tahun 1980 dimekarkan menjadi dua, yaitu bagian timur menjadi wilayah Desa Sirnaresmi yang meliputi Pasirmalang, sebagian Pangleseran dan Padaraang dan bagian barat yang meliputi sebagian Pangleseran, Cibodas dan Parakanlima masuk wilayah Desa Parakanlima, dan Kantor Desanya dipindahkan ke wilayah Babakan. Kemudian pada tahun 1986 2 (dua) desa ini, yaitu Parakanlima dan Sirnaresmi dimekarkan kembali. Untuk wilayah Parakanlima dibagi dua, sebelah utara menjadi Desa Kertaraharja dengan Kantor Desanya berada di Kampung Cibodas dan sebelah selatan masih tetap Desa Parakanlima. Dan untuk wilayah Desa Sirnaresmi sebagian wilayah timurnya dimekarkan menjadi Desa Kebonmanggu. Selanjutnya dalam perjalanannya, Desa Sirnaresmi dan Kebonmanggu masuk wilayah administratif Kecamatan Gunungguruh, sedangkan untuk Parakanlima dan Kertaraharja masih tetap masuk wilayah Kecamatan Cikembar.
Dengan demikian maka Desa Parakanlima sepanjang sejarah telah mengalami pemekaran wilayah sebanyak 2 (dua) kali, yaitu pada tahun 1980 dan tahun 1986 dan menghasilkan 4 (empat) desa pemekaran, sedangkan Desa Parakanlima masih tetap menjadi desa induk.
Desa Parakanlima pertama kali dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang bernama Mama Isa, yang menjabat dari tahun 1834 sampai dengan tahun 1859. Selanjutnya dari tahun 1859 sampai dengan tahun 1880 dijabat oleh kepala desa yang bernama R.E. Soerjamanggala, pada waktu itu yang menjadi Bupati (Dalem)nya masih Raden Surja Danoeningrat, yang lebih dikenal dengan sebutan Dalem Gelung. ***
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami