Kartu
Pos – kartu berukuran kecil dan terbuat dari foto-foto menarik – merupakan
perekam sejarah yang jeli. Bukan hanya tokoh besar, peristiwa remeh-temeh pun
terungkap lewat kartu pos.
Kartu
pos generasi pertama di Indonesia lahir tahun 1874 oleh pos negara, yaitu
pemerintah Hindia Belanda. Ukurannya 9 x 12 cm. Awalnya kartu pos tidak
dilengkapi gambar, satu sisi kosong digunakan untuk menulis surat, sementara
baliknya dipakai untuk menulis alamat penerima dengan prangko yang telah
tercetak. Harga pada 1890-an, penerbit-penerbit swasta yang tidak terkait
dengan pos negara mulai meluncurkan kartu pos indah bergambar. Kartu-kartu pos
itu umumnya berukuran 9 x 14 cm, meski ada juga yang memakai ukuran 10 x 14 cm.
Beberapa
hal yang bisa dicatat dari kartu-kartu pos tersebut, dalam hampir seluruh
kategori, anak-anak selalu menikmati hidup, apa pun keadaannya, walaupun ada
juga di antara mereka yang dipaksa bekerja dan dinikahkan pada usia sangat
muda. Perempuan, sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang indah, juga menghiasi
banyak bab. Dari rakyat jelata sampai putri kraton, kita dapat melihat
kecantikan klasik alami para perempuan di Pulau Jawa dari berbagai suku bangsa.
Tak ketinggalan, kesenian pun mendapat tempat khusus dalam kumpulan kartu pos,
termasuk kesenian yang mungkin sudah tak dikenali oleh generasi zaman sekarang.
Semua
kartu pos diproduksi dari foto-foto karya fotografer ternama dan banyak juga
dari fotografer anonym. Sebagian besar di antaranya merupakan karya Kassian Céphas,
fotografer pribumi yang pertama, dan putranya, Sem Céphas. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar