Di
tengah kepungan bangunan komersial di kawasan perdagangan yang cukup ramai di
kala siang hari ini, di pojok atau sudut jalan yang merupakan pertemuan antara
Jalan Slompretan dan Jalan Coklat terdapat bangunan tempat ibadah bagi pemeluk Tri
Dharma yang bernama Klenteng Hok An Kiong.
Klenteng
ini terletak di Jalan Coklat No. 2 RT.03 RW.02 Kelurahan Bongkaran, Kecamatan
Pabean Cantikan, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
Dulu,
jauh sebelum klenteng ini ada, lahan di daerah tersebut merupakan tanah lapang
yang ditumbuhi rerumputan. Tanah lapang tersebut kerap digunakan sebagai tempat
menetap sementara atau persinggahan anak buah dari perahu-perahu tongkang yang
datang dari Tiongkok. Waktu itu memang banyak saudagar Tionghoa yang datang ke
Kadipaten Soerabaia.
Umumnya, mereka datang dengan membawa serta patung Makco atau Ma Co Po, dewi pelindung para pelaut dan nelayan, untuk disembahyangi di lokasi persinggahan yang seadanya. Kemudian sebuah perkumpulan Hok Kiau, yaitu Hok Kian Kiong Tik Soe merasa iba dengan para awak kapal tongkang atau jung yang sedang berisitirah di bedeng yang seadanya. Lalu, perkumpulan ini berinisiatif membangun sebuah tempat yang layak bagi awak kapal itu.
Pada
tahun 1830 mulai dibangun klenteng serta ruangan yang luas agar mereka bisa
beristirahat atau menginap dengan baik.
Pembangunan klenteng ini didanai oleh Ong Pan Liong, Mayor The Boen Hie, Mayor The Thwan Ing, Tjhoa Sin Hie, Letnan Tan Tjien Oen, Tjia Tjian Tiong, dan masih banyak lagi.
Dalam
pembangunan klenteng ini, para juragan tadi mendatangkan langsung tukang
insinyur dari Tiongkok, termasuk juga bahan-bahan bangunan. Bangunan klenteng
itu sama sekali tidak menggunakan paku dari logam, tapi memakai potongan bambu
yang diruncingkan.
Dalam
ruangan tengah klenteng terdapat altar Dewi Thiang Siang Sing Boo atau Ma Co.
Konon, menutu sejarahnya ia seorang putri yang tulus ikhlas menempuh jalan suci
sehingga ia berhasil dinobatkan hingga ke tingkat Arahat.
Altar-altar
lain yang ada di klenteng ini adalah altar seorang jenderal. Jenderal tersebut
yang karena kesetiaan dan kejujurannya disucikan dan dinobatkan menjadi Dewa.
Di Klenteng Hok An Kiong ini, ia disebut Kwan In Tiang atau gelarnya Kwan Kong
atau Kwan Tee Ya.
Klenteng
Hok An Kiong ini merupakan salah satu klenteng tertua yang berada di Kota
Surabaya, yang masih terawatt cukup baik. Hiruk pikuk pedagangan di siang hari
, tak menyurutkan bagi pemeluknya yang ingin melakukan ritual sembahyang di
klenteng yang berada di Jalan Coklat itu. Karena letaknya yang berada di Jalan
Coklat, klenteng ini juga dikenal dengan nama Klenteng Jalan Coklat atau Jalan
Slompretan. Kawasan ini dulu bernama Tepekong
Straat. ***
Kepustakaan:
Moertiko, 1980, Riwayat
Klenteng, Vihara, Lithong Tempat Ibadat Tridharma, Semarang: Sekretariat
Empeh Wong Kan Fu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar