Gereja Katolik Santo Ignatius merupakan salah satu tempat
peribadatan umat Katolik di Kota Magelang. Bangunan peninggalan Kolonial
Belanda ini menjadi saksi sejarah perkembangan umat Katolik di Kota Magelang.
Gereja ini terletak di Jalan Laksda Yos Sudarso No. 6 Kelurahan
Magelang, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Lokasi gereja ini berada di sebelah barat Telkom Magelang dan menjadi satu
halaman dengan pastoran (pastorij).
Awalnya, lahan Gereja Katolik Santo Ignatius merupakan lahan yang dibeli oleh Romo F. Voogel SJ pada tahun 1890. Dalam lahan tersebut kebetulan sudah ada sebuah bangunan (sekarang pastoran) yang dijadikan tempat tinggal sekaligus peribadatan. Baru selang sembilan tahun menetap di Magelang, Romo F. Voogel mulai melakukan peletakan batu pertama untuk mendirikan gereja sederhana yang berada di samping pasturan (sekarang gereja) di bawah guyuran derasnya hujan. Setahun kemudian, gereja tersebut sudah dapat digunakan untuk persembahan misa kudus pada 22 Agustus 1900. Sedangkan, pemberkatan gedung gereja secara meriah dilaksanakan pada 30 September 1900 dalam Misa Konselebrasi yang dipimpin oleh Mgr. E. Luypen SJ dari Batavia dengan didampingi Romo Mutzaers SJ dari Cirebon, dan Romo Asselbergs SJ dari Yogyakarta. Romo Paroki Magelang pada waktu itu adalah Romo Heuvel SJ. Beliau menggantikan Romo F. Voogel SJ yang pulang ke Negeri Belanda karena alasan kesehatan.
Selain itu, hadir pula Residen Kedu, Petinggi Militer Belanda di antaranya
Kolonel Van der Dussen, tokoh masyarakat Tionghoa, dan tokoh masyarakat pribumi
lainnya. Sedemikian meriahnya untuk ukuran saat itu, sehingga pemberkatan itu
memancing kekaguman masyarakat Magelang tidak terbatas pada umat Katolik saja.
Saat bersejarah terjadi pada 27 Juni 1913 ketika seorang anak dari
keluarga suku Jawa, yaitu Pak Ahmad dan Ibu Sanah, bernama Soewini (14 tahun)
menerima sakramen permandian dengan nama Margaretha. Kemudian diikuti oleh Bapak
Martawiardja dan Ibu Amini yang membaptiskan bayinya, Maria Moerjati.
Tanggal 15 September 1923 ada 12 siswa Hollandsch-Inlandsche School (HIS) dipermandikan oleh Romo B. Hagdoorn SJ. Sekolah ini sekarang menjadi SDK Pendowo. Bertambahnya masyarakat Jawa yang memeluk agama Katolik ini merupakan buah kerja keras para misionaris yang namanya pantas ditorehkan dengan tinta emas, di antaranya Romo Van Lith SJ dan Romo J. Hovenaars SJ.
Perkembangan jumlah umat (jemaat) yang kian meningkat dari tahun ke
tahun memunculkan pemikiran untuk memperluas bangunan gereja. Gereja yang
semula dibangun hanya berdaya tampung 300 jemaat itu harus diperluas. Maka pada
15 Agustus 1926 dimulailah perluasan gedung gereja dengan menambah sayap
selebar 3,5 meter ke kiri dan kanan.
Hasil perluasan bangunan gereja tersebut usai perluasan adalah
bangunan yang bisa disaksikan saat ini. Bangunan gereja yang berdiri di atas
lahan seluas 13.000 m² ini, sebelumnya bercorak
arsitektur Neo-Gothic sehingga fasade
sudah berbeda jauh dari bangunan semula. ***
[191214]
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Sri Rahayu asal Surakarta, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Muh Tauhid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalanan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL, alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya tahun ini sudah keluar, bagi anda yang ingin seperti saya silahkan hubungi bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI, siapa tau beliau bisa membantu anda
BalasHapus