Alun-Alun
Kota Malang merupakan jantung kota yang telah dikembangkan oleh Pemerintah
Hindia Belanda sedemikian rupa. Deretan bangunan perkantoran, hotel dan tempat
ibadah berdiri di sekelilingnya mewarnai keindahan alun-alun tersebut. Salah
satunya adalah GPIB Immanuel.
Gereja
ini terletak di Jalan Merdeka Barat No. 9 Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen,
Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasi GPIB ini berada di sebelah utara
Masjid Malang, atau di pojok barat laut Alun-Alun Kota Malang.
Menurut
catatan sejarah yang ada, gereja ini diresmikan penggunaannya pada 30 Juli 1861
dengan nama Protestantse Kerk te Malang.
Awalnya, gereja ini sangatlah sederhana. Bangunannya belum ada menara yang
menjulang, dan fasadnya hanya berbentuk tiga lengkungan yang menyatu dengan
gevelnya.
Karena bentuknya masih sederhana, Pemerintah Hindia Belanda membongkarnya dan kemudian membangunnya kembali dengan gaya arsitektur Gothic yang menawan pada tahun 1912. Pada waktu itu, halaman yang mengelilingi gereja masih hijau dan luas. Namun, seiring perkembangan kota, halaman yang berada di depan dan di sebelah utara diambil untuk pelebaran jalan kota sehingga menjadi semakin sempit.
Karena bentuknya masih sederhana, Pemerintah Hindia Belanda membongkarnya dan kemudian membangunnya kembali dengan gaya arsitektur Gothic yang menawan pada tahun 1912. Pada waktu itu, halaman yang mengelilingi gereja masih hijau dan luas. Namun, seiring perkembangan kota, halaman yang berada di depan dan di sebelah utara diambil untuk pelebaran jalan kota sehingga menjadi semakin sempit.
Gereja ini pada mulanya digunakan sebagai tempat ibadah orang-orang Belanda dan Eropa lainnya. Pendeta dan pejabat gereja semuanya orang Belanda, termasuk bahasa yang digunakan dalam peribadatan juga memakai bahasa Belanda. Setelah Indonesia merdeka, Protestantse Kerk diserahkan ke Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) pada tahun 1948. Jemaatnya pun berubah, dari dominasi orang-orang Belanda menjadi jemaat yang multikultural dari suku-suku yang ada di Indonesia yang menetap di Malang. Sedangkan, nama Immanuel adalah nama jemaat yang ditetapkan berdasarkan data historis yang semula bernama Protestantse Gemeente te Malang menjadi jemaat ke-36 jajaran GPIB.
Gereja
yang memiliki luas bangunan 800 m² di atas lahan seluas 1.300 m²
ini berdiri tepat di perempatan alun-alun bagian utara. Posisi ini menjadikan
kemegahan gereja ini bisa dilihat tidak dari satu arah saja. Menara gereja yang
menjulang khas tradisi arsitektur Gothic
menjadi ciri khas GPIB Immanuel, dan membuat kagum yang memandangnya.
Kondisi
arsitekturnya masih tetap dipertahankan seperti semula. Bahkan, kursi yang ada
di dalam gereja masih asli berujud bangku yang terbuat dari kayu jati. *** [250415]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar