The Story of Indonesian Heritage

Stasiun Kereta Api Wonogiri

Stasiun Kereta Api Wonogiri (WNG) atau yang selanjutnya disebut dengan Stasiun Wonogiri, merupakan salah satu stasiun kereta api yang berada di bawah manajemen  PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta yang berada pada ketinggian + 144 m di atas permukaan laut, dan merupakan stasiun kereta api kelas 3.
Stasiun ini terletak di Jalan Bauresan RT.03 RW.01 Desa Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi stasiun ini berada di sebelah barat Terminal Wonogiri, dan tidak begitu jauh dengan Pasar Kota Wonogiri.


Bangunan Stasiun Wonogiri ini merupakan bangunan peninggalan masa Hindia Belanda. Diperkirakan pembangunan stasiun ini bersamaan dengan pembangunan jalur rel kereta api dari Solokota-Wonogiri-Baturetno yang dikerjakan oleh perusahaan kereta api milik swasta di Hindia Belanda, Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), dari tahun 1922 dan selesai pada tahun 1923. Stasiun Wonogiri resmi dioperasikan pertama kali pada 1 April 1923.
Jalur sepanjang 51 kilometer ini, kini tinggal setengahnya karena sejak adanya pembangunan Waduk Gajah Mungkur pada 1 Mei 1978 jalur dari Wonogiri menuju Baturetno terendam oleh waduk tersebut. Sehingga, sekarang ini Stasiun Wonogiri merupakan stasiun terakhir di lintas Purwosari-Wonogiri.


Stasiun ini hanya memiliki 2 jalur saja. Jalur 1 dan jalur 2 terhubung dalam persilangan di sebelah selatan stasiun. Persilangan tersebut dulu digunakan untuk mengganti posisi lokomotif dari dan ke Wonogiri untuk kereta api feeder yang melintasinya. Pada waktu penulis masih kecil, kereta api feeder ini kerap disebut sebagai sepur kluthuk yang mengeluarkan asap tebal kehitaman di lokomotifnya. Berangkat dari Stasiun Purwosari pada pagi hari menunggu kereta api Senja Ekonomi dari Jakarta menurunkan penumpangnya yang turun di Stasiun Purwosari. Kemudian, penumpang yang berasal dari Wonogiri bisa melanjutkan dengan sepur kluthuk tersebut. Namun sekarang, kereta api feeder tersebut tergantikan oleh Railbus Batara Kresna, buatan PT. INKA Madiun, semasa Kota Surakarta di bawah kepemimpinan Wali Kota Ir. Joko Widodo.
Stasiun Wonogiri ini menjadi aset PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dengan luas gedung dinasnya adalah 260 m² dengan nomor register 205/06/WNG/BD. *** [200715]

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami