Satu
lagi bangunan lawas yang dulunya
kusam, lusuh, dan kurang terawat, kini menjadi tampak baru lagi. Bangunan lawas tersebut telah mendapat pemugaran
dari proyek yang dijalankan oleh Jakarta
Old Town Revitalization Corporation (JOTRC). JOTRC, yang dalam bahasa
Indonesia acap disebut dengan PT Pembangunan Kota Tua Jakarta ini, merupakan
sebuah konsorsium swasta yang didirikan pada tahun 2013 oleh beberapa orang
yang merasa prihatin terhadap upaya pengembangan kawasan kota tua Jakarta yang
terlihat stagnan.
Sebuah
bangunan lawas yang telah selesai
mengalami pemugaran adalah gedung yang difungsikan menjadi kedai kopi (coffee shop). Namanya Aroma Nusantara Coffee Shop. Coffee shop ini terletak di Jalan Kunir,
Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI
Jakarta. Lokasi coffee shop ini
berada di sebelah barat gedung PT Jakarta Lloyd, atau sebelah utara gedung
Dharma Niaga. Bangunannya tepat berada di pojok, pertemuan antara Jalan Kunir
dan Jalan Pintu Besar Utara.
Awalnya,
bangunan Kedai Kopi Aroma Nusantara ini merupakan gedung Rotterdam Lloyd yang
dibangun pada tahun 1938. Dalam buku Kopra
Makassar Perebutan Pusat dan Daerah: Kajian Sejarah Ekonomi Politik Regional di
Indonesia (Asba, 2007: 1), dijelaskan bahwa Rotterdam Lloyd, atau yang
dalam bahasa Belanda disebut dengan Rotterdamsche
Lloyd, adalah sebuah perusahaan dagang perkapalan Belanda dengan jaringan
hubungan komunikasi armada laut yang mencakup pelayaran global internasional.
Rotterdamsche Lloyd muncul pada pertengahan kedua abad ke-19 dan melayani jalur pelayaran dari pelabuhan-pelabuhan Belanda di Rotterdam dan Antwerpen menuju kawasan timur, khususnya koloni Hindia Belanda. Jalur yang ditempuh melalui Gibraltar, Afrika Timur, Timur Tengah, India, dan akhirnya menuju Hindia Belanda. Bersama dengan beberapa perusahaan internasional lainnya, Rotterdamsche Lloyd melayani pengangkutan barang dan penumpang pergi-pulang ke dan dari koloni menuju negara induk (Belanda).
Semenjak
didirikan, bangunan peninggalan kolonial Belanda ini telah mengalami beberapa
alih fungsi maupun kepemilikan. Sebelum disewakan kepada Heri Setiadi, pemilik Aroma Nusantara Coffee Shop, gedung ini
pernah dipakai oleh PT Aneka Niaga. Hal ini terlihat dari sisa tulisan yang
masih kelihatan di dinding lantai dua yang menghadap ke Jalan Kunir.
Kemudian
setelah ditinggalkan oleh PT. Aneka Niaga, gedung ini pernah digunakan untuk
berjualan celana maupun pakaian berbahan jeans. Setelah adanya a project by JOTRC, gedung ini menjadi
bagus lagi dan kemudian difungsikan menjadi kedai kopi yang mengusung Indonesian Speciality Coffee. Di kedai
kopi, pengunjung bisa menjelajah keragaman cita rasa kopi yang ada di
Indonesia, seperti kopi dari Sumatera (Aceh Gayo, Mandailing, Lampung), kopi
dari Jawa (Malabar, Situbondo), kopi dari Bali (Kintamani), kopi dari Sulawesi
(Toraja), kopi dari Lombok (Sembalu), dan kopi dari Papua (Wamena).
Pemilik
Aroma Nusantara Coffee Shop ini
dikenal sebagai founder dan coffee master, sehingga dalam memanjakan
pengunjung akan memberikan kesempatan untuk choose
the coffee dan choose the brewing
method. Para baristanya akan siap melayani pengunjung kedai kopi tersebut.
Secangkir
kopi di Kedai Kopi Aroma Nusantara, terasa benar-benar menjelajah kekayaan
hayati bumi Nusantara dengan pesona Eropa berupa deretan bangunan lawas ala Eropa nan bersejarah. Benar-benar
Oude Batavia. *** [250216]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar