The Story of Indonesian Heritage

Stasiun Kereta Api Ngebruk

Stasiun Kereta Api Ngebruk (NB) atau yang selanjutnya disebut dengan Stasiun Ngebruk merupakan salah satu stasiun kereta api yang berada di bawah manajemen  PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya yang berada pada ketinggian + 319 m di atas permukaan lain, dan merupakan stasiun kelas 3/kecil yang ada di Kabupaten Malang. Stasiun ini terletak di Jalan Stasiun Ngebruk-Sumberpucung, Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasi stasiun ini berada di belakang Pasar Ngebruk, atau 250 m dari Jalan Raya Malang-Blitar.


Bangunan Stasiun Ngebruk ini merupakan bangunan peninggalan masa Hindia Belanda, yang pembangunannya bersamaan dengan pembangunan jalur rel kereta api Blitar-Wlingi-Kepanjen sepanjang 55 kilometer, yang dimulai pada tahun 1896 dan selesai pada tahun 1897. Pengerjaan jalur kereta api ini dilakukan oleh Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta api milik Pemerintah Hindia Belanda, dengan searah. Artinya, pada jalur rel kereta api tersebut dilakukan dari arah barat , yaitu Blitar, terus ke timur sampai Kepanjen.


Dari arah barat, pembangunan jalur Blitar-Wlingi sepanjang 19 kilometer yang diresmikan pada 10 Januari 1896 dan Wlingi-Kepanjen sepanjang 36 kilometer yang diresmikan pada 30 Januari 1897. Proyek jalur kereta api Blitar-Wlingi-Kepanjen ini merupakan bagian dari proyek besar jalur kereta api jalur Timur jilid 2 (Oosterlijnen-2). Jadi, Stasiun Ngebruk ini sudah mulai ada sejak tahun 1897.
Stasiun Ngebruk memiliki 2 jalur. Jalur 1 digunakan untuk jalur sepur lurus yang menuju ke arah barat (Stasiun Sumberpucung) dan ke arah timur menuju Stasiun Kepanjen. Sedangkan, jalur 2 digunakan untuk berhentinya sepur yang lain saat terjadi persilangan kereta api pada jalur tersebut. Seperti stasiun kecil pada umumnya, Stasiun Ngebruk tidak memiliki emplasemen yang menaungi peron yang ada. Akan tetapi, dari ruang tunggu mau menuju ke peron diberi semacam teras kecil yang menonjol sampai ke peron yang mepet dengan bangunan stasiun. Dahulu, stasiun ini memang didirikan untuk mengantisipasi persilangan kereta api yang melintas di jalur tersebut. *** [190516]
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami