The Story of Indonesian Heritage

Candi Jawi

Candi Jawi terletak di desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Candi ini termasuk salah satu candi di Jawa Timur yang sangat mudah dicapai dengan segala jenis kendaraan darat, karena terletak di tepi jalan raya yang menghubungkan Surabaya dan Tretes, 45 Km dari Surabaya. Tepatnya kira-kira antara Pandaan dan Tretes, ± 200 meter dari Taman Candra Wilwatikta.                
Candi Jawi terletak di kaki bukit Welirang pada ketinggian 285 meter di atas permukaan laut dikelilingi oleh Gunung Arjuna dan Penanggungan, gunung-gunung yang banyak menyimpan peninggalan candi. Karena letaknya di daerah pegunungan, maka hawa dan suasana lingkungan candi cukup mengesankan. Agak disayangkan candi ini sudah terdesak oleh pemukiman penduduk, sehingga candi yang menjulang setinggi 24,5 meter ini tidak tampak dari kejauhan. Begitu pula pagar keliling yang ditemukan dalam penggalian tahun 1938 diketahui sangat luas (panjang 183,6 meter dan lebar 96,8 meter) sudah terpotong oleh jalan raya yang terletak tepat di depan candi.



Riwayat Singkat
Candi Jawi yang dalam Kakawin Negarakertagama disebut Jajawa ini merupakan sebuah bangunan suci agama Hindu dan Budha yang dibangun sekitar tahun 1300, yang dimaksudkan sebagai candi “pendharmaan” bagi raja Kertanegara yang meninggal pada tahun 1292, raja terakhir dari Kerajaan Singasari yang memerintah antara tahun 1269 – 1292.
Kecuali Kakawin Negarakertagama yang menceritakan bahwa candi Jawi bersifat Siwa-Budha, dalam arsitekturnya juga jelas nampak sifat gandanya, yaitu puncaknya bertingkat dua: bagian bawahnya berbentuk kubus (seperti kebanyakan candi-candi di Jawa Timur), sedang bagian puncak candi berbentuk stupa. Di samping itu, selama penggalian dalam rangka pencarian batu-batu candi yang hilang antara tahun 1975-1980 telah berhasil ditemukan arca-arca yang bercorak Hindu maupun Budha, antara lain arca Ardhanari, Siwa Guru, Mahakala, Durga, Brahma, Ganesa dan Nandiswara.
Candi Jawi yang berdenah bujur sangkar ini dibangun dari batu andesit di bagian kaki, dan batu kapur di bagian tubuh dan atap candi dengan dikelilingi kolam atau parit yang berukuran panjang sisi-sisinya 45 meter, lebar 3,5 meter dan dalam 2 meter. Kolam atau parit ini dibuat dari batu seluruhnya dengan ketebalan tembok kolam 0,9 meter.
Candi yang berukuran panjang 14,2 meter, lebar 9,5 meter dan tinggi 24,5 meter ini, tidak seperti lazimnya candi-candi di Jawa Timur yang dibangun menghadap ke barat, dibangun menghadap ke timur. Pada bidang hias bagian bawah kaki (batur) candi terdapat beberapa relief tokoh-tokoh wanita dan punakawan, tetapi belum jelas menggambarkan dan dipetik dari cerita apa.*** [310711]

Referensi:   
  • Rapat Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi I, Cisarua 8 – 13 Maret 1982, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Jakarta 1983, hal. 258 – 259.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami