Museum Bahari terletak di Jalan Pasar Ikan No. 1 Penjaringan, Jakarta Utara atau di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, di ujung utara Kota Jakarta. Gedung itu dibangun sebagai gudang penyimpanan rempah-rempah dan hasil bumi oleh Kongsi Dagang Belanda (VOC), secara bertahap sejak 1652 hingga 1759.
Pada 1976, kompleks bangunan yang terdiri atas dua bagian, sisi barat yang disebut Gudang Barat (Westzijdsch Pakhueizen) dan Gudang Timur (Oosjzijdsch Pakhuizen) itu, diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Gudang barat terdiri dari 4 unit bangunan, dan 3 unit diantaranya yang sekarang digunakan sebagai Museum Bahari.
Pada masa pendudukan Jepang, gedung-gedung ini dipakai sebagai tempat menyimpan barang logistik tentara Jepang. Setelah Indonesia Merdeka, bangunan ini dipakai oleh PLN dan PTT untuk gudang. Tahun 1976 bangunan cagar budaya ini dipugar, dan kemudian pada 7 Juli 1977 diresmikan sebagai Museum Bahari.
Museum Bahari adalah museum yang menyimpan koleksi yang berhubungan dengan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Jumlah koleksinya sekitar 1835 buah.
Koleksi Museum Bahari secara tematik, disajikan dalam ruang pamer yang menempati ruangan bangunan tersebut. Ruang pameran memanjang mengikuti model ruangan yang ada di bangunan tersebut.
Koleksi-koleksi yang disimpan terdiri atas berbagai jenis perahu tradisional, dengan aneka bentuk, gaya dan ragam hias, hingga kapal zaman VOC. Dipamerkan pula berbagai model dan miniatur kapal modern dan perlengkapan penunjang kegiatan pelayaran.
Di sisi lain ditampilkan koleksi biota laut, data-data jenis dan sebaran ikan di perairan Indonesia dan aneka perlengkapan nelayan dan pelayaran (alat navigasi, jangkar, teropong, model mercusuar dan aneka meriam), teknologi pembuatan perahu tradisional serta folklor adat istiadat masyarakat nelayan nusantara.
Melengkapi penampilan kebaharian Indonesia, museum ini juga memamerkan matra TNI AL, koleksi kartografi, maket Pulau Onrust, tokoh-tokoh maritim nusantara serta perjalanan kapal KPM Batavia – Amstredam. *** [210612]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar