Banda kerajaan bersaudara Gowa-Tallo ini menjadi pelabuhan internasional dan transit terbesar di kawasan timur Nusantara. Kejayaannya bertahan tiga abad. Perannya menyurut seiring pemberlakuan kebijakan perdagangan bebas oleh Pemerintah Hindia Belanda yang dijalankan setengah hati.
Pelabuhan Makassar berkembang sekitar dasawarsa ketiga abad XVI. Pelabuhan ini dikenal sebagai bandar niaga Kerajaan Gowa-Tallo yang merupakan pengembangan dari dua pelabuhan kerajaan bersaudara, yaitu Pelabuhan Tallo (Kerajaan Tallo) dan Pelabuhan Sombaopu (Kerajaan Gowa). Tahun 1528, dua kerajaan ini membentuk satu pemerintahan.
Ketika pelabuhan-pelabuhan di Jawa dan Maluku diambil VOC pada permulaan abad XVII, para pedagang memindahkan pusat kegiatannya ke wilayah Sulawesi Selatan. Tahun 1667, Makassar berhasil dikuasai Belanda. Kebijakan monopoli yang diterapkan VOC menyebabkan Pelabuhan Makassar tertutup bagi kapal-kapal asing. Akibatnya, para pedagang lebih suka datang ke bandar niaga yang dikuasai Inggris, terutama Singapura. Kenyataan inilah yang mendorong Pemerintah Hindia Belanda kemudian menetapkan Pelabuhan Makassar sebagai ‘pelabuhan bebas’ pada tahun 1847. Hasilnya Makassar segera kembali menjadi pelabuhan internasional dan transit terbesar di wilayah Kepulauan Hindi Belanda bagian timur.
Tahun 1870 , terjadi perubahan situasi politik di Belanda yaitu berkuasanya Partai Liberal. Perubahan itu membuat dihapuskannya sistem tanam paksa, dan perdagangan bebas pun lebih diutamakan. Kebijakan yang dijalankan dengan setengah hati itu, berimbas kepada merosotnya hasil bumi yang menyebabkan berkurangnya kegiatan perdagangan di Pelabuhan Makassar. Pedagang Nusantara, Cina, dan Inggris kembali mengalihkan pelayaran mereka di luar jalur yang dikuasai oleh Pemerintah Hindia Belanda. Akibatnya, jalur perdagangan antardaerah produksi di bagian tersebut meningkat, sementara Pelabuhan Makassar semakin sepi. ***
nama pelabuhan internasional di makassar itu apa ya?? mohon infonya. terimakasih :)
BalasHapussoekarno-hatta international port
BalasHapus