Inilah dua pelabuhan yang juga merupakan produsen kapal. Rembang telah aktif sejak masa Majapahit, kemudian psosisinya menyurut dan digantikan Japara, mulai aktif sejak zaman Kerajaan Demak. Japara masih menjadi pelabuhan penting di masa kekuasaan Mataram.
Pelabuhan Rembang terletak di pantai utara Jawa Tengah, sebuah pelabuhan yang juga memiliki galangan kapal. Keberadaannya menggantikan Pelabuhan Lasem yang lebih dahulu berkembang. Rembang berperan penting sebagai pemasok kapal di awal perkembangan Kerajaan Demak, sekitar abad XV. Saat itu Rembang telah mampu menghasilkan kapal-kapal besar, di antaranya yang digunakan Pati Unus dari Demak untuk menyerang Malaka pada abad XVI.
Daerah Rembang yang membentang ke timur melewati Tuban, adalah penghasil kayu jati terbesar di Jawa. Hutan jatinya menjamin persediaan kayu yang cukup bagi pembuatan kapal-kapal dagang pesanan beberapa kerajaan Jawa. Konon, pembuatan kapal gaya Jawa pun mulai dikembangkan di daerah ini. Pelabuhan Rembang mulai menyurut seiring dengan berakhirnya kekuasaan Majapahit.
Di sebelah barat laut Rembang terdapat Japara (kini: Jepara), yang letaknya di dalam teluk, dengan perairan yang tenang. Posisinya strategis dalam jalur pelayaran dan perdagangan antara Malaka dan Maluku. Pada abad XVII, Kerajaan Demak menggunakan Pelabuhan Japara sebagai pelabuhan utamanya. Selama dua abad, Demak dan Japara menjadi dwitunggal yang perkasa. Hasil bumi dari sawah-sawah pedalamannya memungkinkan Japara menjadi penghasil beras yang diekspor ke Malaka dan Maluku. Selain itu, Japara juga terkenal karena pembuatan kapal-kapal berukuran kecil yang mampu berlayar cepat. Kapal-kapal itu bisa digunakan sebagai kapal perang maupun kapal niaga dengan muatan tonase kecil.
Tahun 1599, telah terjalin hubungan langsung dengan Jambi. Kala itu, Japara menukarkan beras dan garam dengan lada dari Jambi. Ini yang membuat para pedagang Cina datang ke Japara, untuk menukarkan lada dari Sumatera dengan sutera, porselin, dan belangan besi dari Cina. Di Pelabuhan Japara pun terdapat beberapa meriam besar untuk menjaga pantainya dari serangan musuh. Japara tetap menjadi pelabuhan yang penting hingga masa kekuasaan Mataram. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar