Klenteng
Tien Kok Sie terletak di Jalan R.E. Martadinata No. 12 Solo, atau tepatnya
berada di selatan Pasar Gede Harjonagoro.
Pada
awalnya, klenteng ini berada di Kartasura yang kemudian pindah ke Solo seiring
dengan kepindahan kerajaan trah Mataram dari Kartasura ke Desa Sala
(Surakarta). Klenteng ini didirikan bersamaan dengan pembangunan Kraton – yang
kelak diberi nama Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat – pada tahun 1745.
Klenteng
yang dikenal dengan nama Klenteng Tien Kok Sie ini juga dikenal sebagai Avalokhiteswara, tempat ibadah umat
Tri Dharma (Konfusianisme, Taoisme, dan Buddhisme). Bangunan Klenteng Tien Kok
Sie kental dengan arsitektur Tiongkok yang memiliki ciri khas, megah dan kokoh,
termasuk ornamen-ornamen di dalamnya.
Saat ini, Klenteng Tien Kok Sie secara keseluruhan menempati lahan seluas ±250 m². Sebenarnya klenteng ini mempunyai beberapa bagian yang hilang karena sempat tak diketahui sejarahnya, dan termakan bagian sekitarnya. Namun, demikian masih ada beberapa bagian yang masih bisa disaksikan sampai sekarang, yaitu ruangan pelataran depan, Ruang Thia, Ruang Sien Bing dan bangunan rumah tangga penjaga klenteng.
Ruang
Thia dan Ruang Sien Bing merupakan ruang pemujaan. Dalam ruang pemujaan
terdapat beberapa altar dan meja untuk persembahan kepada dewa.
Lokasi
Klenteng Tien Kok Sie yang berada di daerah “Pecinan Solo” membawa konsekuensi
tersendiri bagi keberadaannya di tengah-tengah salah satu pusat perekonominan
yang berada di Solo. Kondisi di sekitar Klenteng ini hampir
selalu ramai setiap harinya. Di depan klenteng setiap harinya dilewati oleh
ratusan kendaraan, bahkan di depan pintu masuk klenteng dijadikan tempat parkir
mobil dan motor. Di sebelah kanan-kiri bangunan ini klenteng juga dipenuhi
bangunan toko. Bangunan toko ini memiliki ketinggian bangunan yang melebihi
tinggi klenteng, sehingga seolah-olah klenteng Tien Kok Sie ini terhimpit oleh
bangunan di sekitarnya dan mengurangi nilai kesakralannya sebagai tempat
ibadah. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar