Desa
Pugungraharjo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sekampung
Udik, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Desa ini terletak pada
koordinat 05° 17' 912" LS dan 105° 33' 716" BT, dan terdiri atas 8
dusun, yaitu: Dusun I Kampung Baru, Dusun II Bangun Harjo, Dusun III Rawa Sari,
Dusun IV Purbo Harjo, Dusun V Beteng Sari, Dusun VI Kemiling, Dusun VII Kawat
Sari dan Dusun VIII Taman Sari.
Desa
Pugungraharjo, saat ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 7.292 orang dengan
jumlah 2.053 KK, yang tersebar di delapan dusun yang ada. Sebagian besar
penduduknya bermatapencaharian sebagai petani yang didukung oleh lingkungan
alam yang menopang pertanian, utamanya adalah sawah beririgasi, dan tanaman
kopi.
Lokasi
desa ini memang menjadi ibu kota Kecamatan Sekampung Udik sehingga sejumlah
fasilitas banyak ditemui di desa ini, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan
maupun ekonomi (pasar). Selain ramai, desa ini dekat dengan Jalan Lintas Timur
Sumatera. Jarak ke ibu kota Kabupaten Lampung Timur adalah sekitar 40 Km,
sedangkan jarak ke ibu kota Provinsi sekitar 60 Km.
Menurut
informasi
yang diperoleh dari Rumah Informasi Taman Purbakala Pugungraharjo, Desa
Pugungraharjo merupakan sebuah desa tua lantaran diketemukannya situs
kepurbakalaan di desa tersebut. Desa tersebut diyakini sebagai tempat pemukiman
nenek moyang kita yang sudah ramai dan maju. Namun karena sesuatu hal, daerah
ini sempat ditinggalkan penghuninya setelah ratusan tahun menjadi tempat
bermukimnya, sehingga pada akhirnya daerah tersebut menjadi hutan belantara
yang sangat lebat dan menyimpan misteri kehidupan masa lampau. Oleh penduduk di
sekitarnya, hutan tersebut dinamakan hutan Pugung. Hutan Pugung pada saat itu
terkenal angker dan masih banyak
binatang buasnya. Meski di sekitar hutan Pugung sudah ada perkampungan, yaitu
Desa Gunung Sugih Besar di sebelah Selatan, dan Desa Bojong di sebelah Utara
namun hutan Pugung tetap tidak ada yang berani menjamahnya.
Pada
1 Juli 1954 didatangkanlah sejumlah transmigran lokal dari daerah Sekampung,
Batanghari dan Metro sebanyak 78 KK.
Transmigran tersebut pada umumnya terdiri dari para pejuang 1945 yang tergabung
dalam BRN (Biro Rekonstruksi Nasional). Sesampainya di hutan Pugung, mereka
yang dipimpin oleh Sumono, seorang Polisi Militer, dengan gigihnya membuka hutan
untuk tempat pemukiman dan ladang pertanian, dimulai dari pinggir jalan menuju
ke sebelah Timur dan Barat. Setelah menjadi sebuah perkampungan maka diberi
nama Desa Pugungraharjo.
Nama
Pugungraharjo ini sampai sekarang masih sulit diketahui asalanya, ada yang
mengatakan bahwa nama tersebut diambil dari dua bahasa yaitu bahasa Lampung dan
bahasa Jawa. Pugungraharjo berasal dari dua buah suku kata, yaitu Pugung dan Raharjo. Pugung dalam
bahasa Lampung yang berarti gundukan
tanah (tanah yang tinggi), sedangkan raharjo
dalam bahasa Jawa memiliki arti aman tenteram, sejahtera. Sehingga,
Pugungraharjo berarti tempat yang tinggi yang aman tenteram sejahtera.
Menurut
Sekretaris Desa Pugungraharjo, Sumiyanto, pada awalnya Desa Pugungraharjo
secara definitif pada tahun 1956 masuk wilayah Kecamatan Jabung, Kabupaten
Lampung Tengah. Namun dengan keluarnya Undang-Undang No.12 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Dati II Way Kanan,
Kabupaten Dati II Lampung Timur dan Kotamadya Dati II Metro (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 46, dan Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3825) dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4587) maka terjadi perubahan status tingkat Kecamatan Jabung yang dimekarkan
menjadi beberapa kecamatan, yaitu Kecamatan Sekampung Udik, Waway Karya, Pasir
Sakti dan Marga Sekampung.
Dalam peruahan status terseut, Desa Pugungraharjo secara definitif masuk kedalam wilayah administratif Kecamatan Sekampung Udik, dan lokasi Desa Pugungraharjo terpilih sebagai tempat keberadaan pusat pemerintahan Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. *** (100413)
Salam Warga Toba
BalasHapusKalau mau sejarah pugung lebih detail, silahkan temui keluarga mbah IMAM MUSLIM,beberpa garis keluarganya masih tinggal di pugung di turunan lurusan musium taman purbakala.
BalasHapus