Museum
Kota Makassar terletak di Jalan Balaikota No. 11 Kelurahan Baru, Kecamatan
Ujungpandang, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Sebelah utara
berbatasan dengan kompleks perumahan perwira Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan
dan Barat, sebelah timur dengan SMPN 6 Makassar, sebelah selatan dengan kanal
dan sebelah barat dengan Balaikota Makassar.
Bangunan
museum ini bergaya arsitektur zaman kolonial Belanda yang dibangun pada tahun
1918. Dulu, bangunan museum ini merupakan Kantor Perwaklian Pemerintah Hindia
Belanda yang berkedudukan di Makassar. Pertama kali digunakan sebagai Kantor
Walikota oleh J.E. Dan Brink, walikota Makassar tahun 1918-1927.
Namun sejak 7 Juni 2000, bangunan tua bergaya arsitektur neo klasik ini atas prakarsa Walikota Makassar, Drs. H.B. Amiruddin Maula, SH., M.Si, dialih fungsikan sebagai Museum Kota Makassar. Bangunan yang menempati lahan seluas 2.709 m² berbentuk segi empat, bertingkat dengan konstruksi beton yang terdiri dari bangunan utama dan bangunan pendukung.
Museum
Kota Makassar hadir untuk melayani kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai
identitas Kota Makassar, sejarah dan budaya penduduknya yang plurallistik.
Museum ini memiliki beberapa koleksi kuno yang tidak dimiliki oleh museum lain yang ada di Indonesia, di antaranya Grand Piano Steinway Model C-211 yang diproduksi di Kota Hamburg, Jerman, pada tahun 1927, peralatan kamera TVRI tempo dulu, peta bumi kuno yang dibuat untuk kelancaran misi perdagangan dan politik di Hindia Belanda pada masa silam, patung dan relief potret Ratu Wilhelmina dan Yuliana, meriam, peralatan sehari-hari, foto peristiwa dan bangunan sejarah, foto reproduksi naskah, serta koleksi numismatika.
Museum Kota Makassar menawarkan pelayanan khusus kepada lembaga seperti sekolah atau organisasi yang ingin berkunjung dalam rangka mendapatkan informasi secara lebih terfokus dan seksama mengenai koleksi Museum Kota Makassar. Pelayanan yang diberikan berupa pemberian ceramah atau kunjungan terpogram. *** [220613]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar