Museum
Kambang Putih terletak di Jalan Kartini No. 3 Kelurahan Kutorejo, Kecamatan
Tuban, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur, atau berada di barat daya
alun-alun Kota Tuban. Lokasi museum ini sangat strategis, berada di jantung
kota yang masuk dalam kawasan utama dan senantiasa ramai pengunjung. Karena
berada tidak jauh dari makam Sunan Bonang dan Masjid Agung Tuban yang menempati
areal sebelah barat alun-alun.
Sebelum
ada bangunan ini, museum tersebut menempati kompleks pendapa Kabupaten Tuban.
Baru pada 4 Januari 1984, dengan didirikan bangunan berarsitektur Belanda
klasik yang terletak di sebelah barat Kantor Bupati Tuban, museum tersebut dipindah
kemari. Semula bangunan berfungsi sebagai kamar bola, namun pada 28 Maret 1984
baru difungsikan sebagai museum.
Museum
ini menempati lahan seluas 150 m², dan berlantai satu, merupakan museum umum
yang diselenggarakan olen Pemerintah Kabupaten Tuban. Kendati mungil untuk
ukuran sebuah museum, akan tetapi museum ini memiliki segudang sejarah yang
mungkin belum seluruhnya diketahui. Di museum Kambang Putih terdapat koleksi
sejarah yang jumlahnya mencapai 600 koleksi.
Benda-benda koleksi museum ditempatkan dalam tempat pajangan yang berbeda dengan jenis dan klasifikasinya. Seperti numismatik, etnografi, arkeologi, dan lain-lain. Banyaknya koleksi yang dimiliki museum ini tak sebanding dengan volume ruangan untuk memamerkan berbagai koleksi yang ada sehingga perlu penataan yang lebih efisien, atau kalau memungkinkan perlu diperlebar atau diperluas bangunan museum tersebut melalui penambahan beberapa lantai ke atas. Di tambah dengan banyaknya becak yang mangkal di depan museum juga menambah keruwetan dalam pandangan mata setiap pengunjung yang akan melihat museum tersebut.
Di
antara benda-benda koleksi museum Kambang Putih terdapat beraneka macam fosil,
kapak batu dan kapak perunggu, nekara, dan lain-lain. Juga ada beberapa
arca-arca kuno maupun kayu berukir dengan hiasan relief yang ditemukan di
kompleks makam Sunan Bonang, menghiasi etalase museum tersebut.
Tidak
hanya itu saja, mulai dari lingga dan yoni, jangkar pasukan Tar-tar, manuskrip
kuno dari daun lontar, mata uang kuno, keramik hingga ongkek pun ada di museum ini.
Museum
ini dinamakan Kambang Putih karena merujuk pada sejarah Tuban yang salah satu
kabupaten tertua di Indonesia. Konon, sebelum menjadi Tuban, daerah ini
merupakan kawasan pasir putih yang bila dilihat dari kejauhan di tengah laut
tampak mengambang. Para ekspedisi China yang acap kali melihat daerah ini, dan
pada akhirnya banyak yang bermukim di daerah ini. Dari pasir putih di tepi
pantai Tuban kala itu yang seolah-olah mengambang di tengah lautan tersebut,
akhirnya daerah ini dikenal dengan Kambang Putih. Sehingga, tepatlah penamaan
museum ini yang menggali dari kisah kekunaannya sendiri. *** [190913]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar