Tari
klasik adalah tarian yang sudah mengalami puncak keindahan yang tinggi. Tarian
ini berkembang semenjak kejayaan masyarakat feodal di Indonesia. Berkat adanya
raja-raja beserta para bangsawan maka tari mendapatkan pembinaan yang serius
sehingga dapat menghasilkan bentuk-bentuk gerakan yang sampai pada puncaknya,
serta memiliki ukuran baku dan standar yang ketat.
Tari
Sengkekelo merupakan salah satu tarian klasik yang berasal dari Gorontalo.
Tarian ini diperkirakan muncul pada tahun 1525 semasa pemerintahan Raja Amay.
Tari
Sengkekelo diciptakan di lingkungan istana ketika para bangsawan mengadakan
resepsi pernikahan. Penarinya adalah gadis-gadis yang berasal dari kerabat
istana dan kaum bangsawan. Tarian ini menggambarkan bagaimana seharusnya sikap
dan perilaku sang gadis menjaga kesucian dirinya hingga mengakhiri masa
remajanya, yaitu dengan menikah atau berumah tangga.
Umumnya
tarian ini terdiri dari bilangan gasal sejumlah penari, yaitu 3, 5 dan 7
penari, serta diiringi oleh penabuh rebana, di antaranya mempelai laki-laki.
Ritme
tarian ini mirip dengan tari Tidi, dengan iringan lagu “Sengkekelo”, dan
busananya adalah busana adat “pasanga’.” ***
Kepustakaan:
Farha Daulima dan Reiners Bila, 2006, Mengenal
Tarian Daerah Tradisional dan Klasik Gorontalo, Limboto: Forum Suara
Perempuan LSM Mbu’i Bungale
Tidak ada komentar:
Posting Komentar