Kehadiran
Lands Plantentuin atau yang sekarang
dikenal dengan nama Kebun Raya Bogor, memberikan berkah tersendiri bagi Kota
Bogor. Karena dengan adanya Kebun Raya Bogor tersebut diperlukan pengelolaan
yang tidak sederhana. Diperlukan sejumlah Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
setiap lini, mulai dari pelaksana harian di kebunnya itu sendiri sampai kepada
peneliti-peneliti yang berkompeten terhadap masalah pertanian maupun kehutanan.
Salah satunya adalah dibangunnya Gedung Balai Besar Industri Agro (BBIA).
Gedung
BBIA terletak di Jalan Ir. H. Juanda No. 11 Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor
Tengah, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Lokasi gedung ini bersebelahan dengan
Museum Zoologi, dan berhadapan dengan Gedung Balai Penelitian Tanah.
Menurut
sejarahnya, untuk mengantisipasi akan kebutuhan pengelolaan Kebun Raya Bogor,
Pemerintah Hindia Belanda mendirikan sebuah bangunan pada tahun 1890 yang
menjadi cikal bakal BBIA, dengan nama Agricultuur
Chemisch Laboratorium (ACL) yang berada dalam lingkungan Departement van Landbouw, Nijverheid en
Handel. Tujuannya untuk melayani para ahli dan sarjana pertanian dalam
meneliti tanaman-tanaman tropis terutama yang ada di Kebun Raya serta ekonomi
dari tanaman-tanaman tersebut, serta memeriksa atau menguji barang-barang dan
bahan untuk instansi pemerintah terutama dalam bidang pertanian, perdagangan
dan sebagainya.
Pada tahun 1909, nama ACL diganti menjadi Bureau voor Landbouw en Handal-analyse berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 29 Januari 1909. Keputusan tersebut kemudian dipublikasikan dalam Javasche Couran sebagai Besluit van Directuur voor Landbow Nomor 3952 tanggal 27 Mei 1909.
Lalu,
pada tahun 1911 namanya diganti menjadi Handels
Laboratorium, dan pada tahun 1918 diganti lagi menjadi Analytisch Laboratorium. Kemudian pada tahun 1934, terjadi
peleburan diri dari Laboratorium Kimia Tumbuh-Tumbuhan (Phytochemisch Laboratorium) dalam lingkungan Kebun Raya dan balai
penelitian yang tergabung dalam Balai Besar Penyelidikan Pertanian (Algemeen Proefstation voor de Landbouw)
ke dalam Analytisch Laboratorium menjadi nama Laboratorium voor Scheikundig Onderzoek (Balai Penyelidikan Kimia),
yang terdiri atas Laboratorium Analitika, Kimia Tumbuh-Tumbuhan, Kimia
Pertanian, Harsa dan Minyak Atsiri. Laboratorium hasil leburan itu ternyata
dalam kiprahnya pernah menjadi laboratorium terkemuka di Hindia Belanda.
Akan
tetapi pada masa pendudukan Jepang, Balai Penyelidikan Kimia tersebut diganti
namanya menjadi Gunsaikanbu Kagaku
Kenkyusyu dengan tugas melakukan penelitian terapan, yang kelak menjadi ciri
Balai seterusnya.
Pada
tahun 1980, nama Balai Penyelidikan Kimia diganti lagi menjadi Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil Pertanian (BBPPIHP), yang berada di
bawah naungan Departemen Perindustrian. Kemudian pada tahun 2002, BBPPIHP
diganti namanya lagi menjadi Balai Besar Industri Agro (BBIA) hingga sekarang.
Gedung
BBIA ini berdenah persegi panjang dengan memiliki luas bangunan sekitar 1.210 m²
di atas lahan Kebun Raya Bogor yang menghadap ke jalan umum. Corak bangunan
gedung ini bercirikan kolonial dengan ditandai pintu dan jendela yang cukup
besar dan tinggi dengan atap berbentuk segitiga. *** [120514]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar