The Story of Indonesian Heritage

Margonda

Setiap kota memiliki nama jalan tersendiri. Biasanya untuk penamaan jalan diambilkan dari nama orang yang telah berjasa atau nama orang yang tersohor di suatu daerah. Salah satunya adalah apa yang kita temukan di Kota Depok.
Kota Depok mempunyai nama jalan utama Margonda bila kita dari arah Lenteng Agung mau menuju Kota Depok. Jalan cukup lebar, sekitar 32 meter, yang dikelilingi oleh bangunan publik, baik pemerintahan maupun komersial.
Margonda disematkan menjadi jalan utama di Kota Depok didasarkan pada pertimbangan perjalanan hidupnya untuk bangsa ini. Margonda adalah seorang analis kimia dari Balai Penyelidikan Kimia Bogor. Kini, dikenal sebagai Balai Besar Industri Agro (BBIA). BBIA ini dulunya bernama Analysten Cursus, yang didirikan oleh Indonesische Chemische Vereniging pada permulaan Perang Dunia I.
Pada zaman Belanda, ia pernah mendapat pelatihan penerbang cadangan pada Luchtvaart Afdeeling atau Departemen Penerbangan Belanda. Hal ini tidak berlangsung lama karena pada 5 Maret 1942, Belanda menyerah kepada Jepang dan Nusantara akhirnya di bawah pendudukan Jepang.
Pada zaman Jepang, berbekal kepandaian yang dimiliki, Margonda kemudian bekerja menjadi karyawan di Departemen Kemakmuran, yang merupakan gabungan dengan Departemen Jawatan Penyeldikan Pertanian  Jepang ketika itu.
Lalu, ia bergabung dengan para pejuang melawan Belanda yang hendak menjajah Indonesia kembali dengan mengorganisir para pemuda untuk mendirikan Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI). AMRI lebih dulu berdiri ketimbang Badan Keamanan Rakyat (BKR). Umur AMRI tergolong relative singkat karena para anggotanya terpecah ke dalam beberapa organisasi seperti BKR, Pesindo maupun kelompok kecil sejenis lainnya.
Semasa perjuangan, Margonda berkawan dengan Ibrahim Adjie dan TB Muslihat. TB Muslihat senasib dengan Margonda. Mereka gugur dalam pertempuran untuk mengusir Belanda yang telah diboncengi Tentara NICA. Margonda gugur di sekitar sungai di kawasan Pancoran Mas Depok yang bermuara di Sungai Ciliwung. Namanya kemudian diabadikan sebagai nama jalan utama di Kota Depok. ***
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami