Melintas
dari Jalan Perintis Kemerdekaan menuju ke arah Cilendek atau arah Semplak,
terdapat beberapa bangunan peninggalan Hindia Belanda masih mempesona. Salah
satunya adalah Rumah Sakit (RS) Dr. H. Marzoeki Mahdi atau biasa disebut dengan
nama Rumah Sakit Marzoeki Mahdi.
RS
Marzoeki Mahdi terletak di Jalan Dr. Semeru No. 114 Kelurahan Menteng,
Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Lokasi rumah sakit ini
berada di sebelah selatan RS Karya Husada Bogor.
Awalnya,
rumah sakit ini merupakan rumah sakit jiwa (RSJ) yang pertama didirikan oleh
Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 1 Juli 1882, dan merupakan RSJ terbesar
kedua setelah RS Jiwa Lawang Jawa Timur. Ketika rumah sakit ini diresmikan oleh
Direktur P & K (Ex Onderwijs Van
Eeredienst En Nijverheid) bernama Krankzinnigengestich
te Buitenzorg, dengan jumlah pekerja 35 orang Eropa dan 95 orang pegawai
pribumi dan keturunan Tionghoa di antaranya seorang dokter jiwa yang bernama
Dr. Semeru, dengan kapasitas 400 tempat tidur.
Pada
masa pendudukan Jepang (1942-1945), RSJ Pusat Bogor ini pernah digunakan
sebagai penampungan tentara Jepang dan sebagian lain untuk tempat mengisolir
orang yang terkena penyakit menular.
Pada masa revolusi fisik (1945-1950), rumah sakit ini sempat “terlantar” karena tidak banyak perhatian yang diberikan terhadap nasib RSJ Pusat Bogor lantaran sibuk mempertahankan kemerdekaan. Baru antara tahun 1950-1969 terdapat sedikit perbaikan dan perubahan gedung atau ruang perawatan yang cukup berarti, dan sesudah tahun 1950, RSJ Pusat Bogor ini mengalami perbaikan dan sekaligus peningkatan pelayanan melalui Repelita hingga akhir tahun 2001.
Lalu,
bersamaan dengan momen peringatan 120 tahun RSJP Bogor pada tanggal 1 Juli
2002, RSJP Bogor ini diresmikan menjadi Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi.
Bangunan
rumah sakit ini terdiri dari beberapa bangunan, di antaranya bangunan
administrasi, rawat inap, rawat jalan, instalasi, dan ruang lainnya. Sebagian
bangunan sudah direnovasi, namun tetap dipertahankan gaya arsitektur masa
kolonialnya. Pada bangunan lama yang tidak direnovasi secara keseluruhan,
bangunannya masih memiliki jendela-jendela tinggi berbentuk persegi yang
terbuat dari kayu atap bangunan berbentuk limas. Luas bangunan ini adalah
30.035,56 m²
yang berdiri di atas lahan seluas 572.026 m².
RS
Marzoeki Mahdi ini menyandang tipe rumah sakit A (khusus) yang status
kepemilikannya berada di bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kekhususan ini diberikan karena sejak awal berdiri pada tahun 1882, pelayanan
kesehatan yang diberikan adalah kesehatan jiwa. Sampai sekarang, rumah sakit
ini mengembangkan fasilitas pelayanan jiwa, meski sudah berubah nama. *** [260514]
Kepustakaan:
Istiana Ifada, 2008, Analisis Kepuasan Pelayanan Urusan Kepegawaian Rumah Sakit Dr. H.
Marzoeki Mahdi Bogor Tahun 2008, dalam Skripsi di Program Sarjana Kesehatan
Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
Rucitra Deasy Fadila, 2012, Perkembangan Tata kota Bogor Dari Abad Ke-18 Hingga Abad Ke-20,
dalam Skripsi di Program Studi Arkeologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya,
Universitas Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar