Pulau
Bacan merupakan salah satu pulau yang berada di gugusan kepulauan di Maluku
Utara, yaitu di sebelah barat daya Pulau Halmahera. Pulau ini memiliki banyak
daya tarik bagi pelancong untuk mengunjunginya. Pantai dengan pasir putih
dengan lambaian pohon nyiur yang berjajar, terumbu karang berikut aneka macam
ikan yang berenang di dalamnya, dan eksotisnya batu Bacan yang begitu tersohor
merupakan beberapa spot yang menjadi
alasan untuk mengunjunginya. Namun sebenarnya, Pulau Bacan juga mempunyai
peninggalan sejarah yang tak kalah menariknya. Selain, benteng Barnaveld,
Istana Sultan Bacan, terdapat juga Masjid Kesultanan Bacan.
Masjid Kesultanan Bacan merupakan bagian dari Kedaton Kesultanan Bacan yang digunakan sebagai pusat ibadah dan pusat kebudayaan Islam di Pulau Bacan. Masjid ini terletak di Kelurahan Amasing Kota RT.03 RW.07, Kecamatan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Masjid ini berada di tengah-tengah pemukiman yang terdapat di Kota Labuha. Kurang lebih 100 m ke arah barat dari Kedaton Sultan Bacan.
Ada
beberapa pendapat penanggalan Masehi pendirian Masjid Kesultanan Bacan. Ada
yang mengatakan bahwa masjid ini didirikan semasa pemerintahan Sultan Usman
Syah pada akhir abad 18 setelah sultan berguru kepada Syekh Sulaiman As
Samadani, seorang ulama asal Jawa yang diasingkan ke Ambon. Sedangkan, pada
Direktori Masjid Bersejarah (2008) disebutkan bahwa masjid ini dibangun sekitar
tahun 1901 yang diarsiteki oleh Cronik van Hendrik, seorang arsitek dari
Jerman, pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Sadek.
Terlepas dari perbedaan itu, masyarakat Labuha meyakini bahwa masjid tersebut telah berumur ratusan tahun. Masjid berdenah persegi ini memiliki atap limasan bersusun dua yang berdiri di atas lahan seluas 6.020 m². Pada kubah limas paling atas terdapat kaligrafi di setiap sisinya. Pada salah satu terasnya, terdapat sebuah bedug bercat hijau yang memiliki diameter 1 m dengan panjang 1,5 m, sedangkan pada bagian belakang masjid terdapat kompleks pemakaman kuno keluarga serta kerabat dari Kesultanan Bacan.
Masjid
Kesultanan Bacan ini tidak dikelilingi pagar, akan tetapi dekat masjid dari
tiga arah jalan masuk ke lingkungan masjid tersebut terdapat pintu gapura
beratap gua susun sebagai gerbang menuju lingkungan masjid tersebut. *** [161014]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar