SMA
Negeri 1 Magelang, atau yang biasa disingkat menjadi SMAN 1 Magelang merupakan
salah satu sekolah menengah atas negeri yang berjumlah lima di Kota Magelang. SMAN
3 Magelang tergolong sekolah menengah atas tua namun masih menjadi SMA favorit.
SMA ini biasa disebut juga sebagai SMANSA atau Gladiool High School.
SMA
ini terletak di Jalan Cempaka No. 1 Kelurahan Kemirirejo, Kecamatan Magelang
Tengah, Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi SMA ini berdekatan dengan
Rumah Dinas Walikota Magelang searah jalan menuju objek wisata Taman Kyai
Langgeng di sebelah barat daya, dan berjarak sekitar 2 kilometer dari Alun-Alun Kota Magelang sebagai pusat kota.
Diriwayatkan
oleh B. Soemarto, mantan guru sekolah tersebut, dalam buku Kenang-kenangan Dasa
Warsa SMA negeri 1 Magelang (1960) bahwa setelah Indonesia Merdeka banyak
daerah di Indonesia mulai memikirkan untuk memajukan pendidikan di daerahnya
masing-masing setelah lama didera oleh penjajahan, tak terkecuali dengan
Magelang. Memang, pada masa kolonial Belanda telah bermunculan Algemeene Middelbare School (AMS), dan Hogere Burger School (HBS) namun yang
boleh bersekolah di situ masih terbatas bagi pribumi yang berasal dari golongan
ningrat, priyayi atau golongan elite. Sehingga, kapasitas intelektual bukan
menjadi satu-satunya syarat memasuki sekolah tersebut akan tetapi kedudukan
sosial orangtuanya yang lebih berperanan, meskipun ternyata ada juga beberapa
pribumi ningrat tersebut yang memiliki kapasitas keilmuan yang baik.
Keadaan inilah yang menjadikan Magelang tak mau ketinggalan dalam bidang pendidikan. Setelah kemerdekaan, pada tahun 1947 didirikan SMA Persiapan di bawah pimpinan Soedarsono, mantan Kepala Jawatan Kebudayaan Pusat, dengan menggunakan tempat di gedung Chritelijke MULO. Guru-gurunya diambil dari berbagai kantor yang terdapat di Magelang. Kebetulan, pada waktu itu, Magelang memiliki banyak kaum cerdik pandai (intelektual), karena kala itu Kementerian Kemakmuran dan Kementerian Keuangan dengan segala bagiannya berkedudukan di kota ini.
Selang
dua tahun, tepatnya pada bulan September 1949, didirikan SMA Darurat dengan
menempati gedung SMA Al-Iman sekarang, di Jalan Bayeman di bawah pimpinan
Siregar. Kemudian pada bulan Januari 1950, kedua SMA tersebut disatukan. SMA
bagian B yang mengajarkan Ilmu Pasti menempati bekas Ambachtsschool, dan SMA bagian C yang bermaterikan Sosial Ekonomi
bertempat di Rumah Sakit Tentara, kini bernama Rumah Sakit Tentara Dr. Soejono.
Pada
tahun 1952, SMA bagian C ditutup, sehingga wilayah Karesidenan Kedu hanya
mempunyai SMA bagian B. Pada bulan Agustus 1955, SMA bagian C dibuka kembali
dilengkapi bagian A yang bermaterikan Sastra Budaya dengan menempati gedung
SMPN 1 Magelang sekarang, tapi kegiatan belajar mengajarnya berlangsung pada
sore hari.
Kemudian pada tahun 1959, berdirilah secara resmi SMA Negeri Magelang dengan menempati gedung sendiri di Jalan Cempaka. SMA Negeri Magelang ini sudah terdiri dari bagian A, B, dan C yang bersama-sama masuk pagi dengan jumlah 23 kelas dan SMA ini memiliki 835 orang siswa dan 36 guru dengan kepala sekolahnya pada waktu itu adalah R. Tedjana. Karena pada waktu itu, SMA Negeri di Magelang masih satu maka namanya masih SMA Negeri Magelang, dan kelak ketika muncul SMA Negeri yang baru maka SMA Negeri Magelang berubah menjadi SMA Negeri 1 Magelang.
Gedung
utama terdiri dari sebuah gedung tiga lantai yang disebut sebagai gedung induk.
Bangunannya menggunakan lantai yang dilapisi dengan kayu dengan ditopang oleh
konstruksi baja dengan banyak lengkungan. Di gedung induk ini terdapat ruang
administrasi, guru, ruang kepala sekolah, dan beberapa kelas. Menurut Drs.
Sucahyo Wibowo, M.Pd, Kepala SMAN 1 Magelang saat ini, bangunan gedung induk
ini memiliki kemiripan dengan SMAN 1 Yogyakarta dan SMAN 4 Surakarta. Kemiripan
bangunan ini apakah ada hubungannya dengan proyek pemerintah bantuan UNESCO/PBB
yang dikerjakan antara tahun 1957 hingga 1959, seperti yang terjadi pada SMAN 4
Surakarta, kepala SMAN 1 Magelang tidak mengetahuinya dengan pasti.
SMAN
1 Magelang yang berdiri di atas lahan seluas 7.800 m² ini memiliki luas bangunan
sekitar 4.448 m² setelah di sekitar gedung induk terdapat bangunan
tambahan yang didirikan sesuai perkembangan sekolah dengan skema yang
memaksimalkan luas tanah yang terbatas.
Sekolah
ini, pada saat ini, merupakan SMA favorit yang berada di Kota Magelang. Dengan
bermodalkan akreditasi A dan sertifikat ISO 9001:2008 ini, SMAN 1 Magelang
terus berbenah dan meningkat diri untuk tetap menjadi yang terdepan dengan
mengusung motto: “Unggul Dalam Prestasi,
Prima Dalam Pelayanan.” *** [181214]
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Sri Rahayu asal Surakarta, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Muh Tauhid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalanan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL, alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya tahun ini sudah keluar, bagi anda yang ingin seperti saya silahkan hubungi bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI, siapa tau beliau bisa membantu anda
BalasHapus