The Story of Indonesian Heritage

Anang Abdul Hamidhan

Anang Abdul Hamidhan dilahirkan di Rantau (kini wilayah kabupaten Tapin) pada 25 Februari 1909. Makna dari nama Abdul Hamidhan adalah “orang yang terpuji”. Sedangkan nama “Anang” merupakan nama panggilan kesayangan bagi anak laki-laki pada masyarakat Banjar.
Pada masa penjajahan Jepang, karena keaktifan Hamidhan dalam dunia persuratkabaran, ia diminta untuk mengelola surat kabar. Maka diterbitkanlah surat kabar Kalimantan Raya yang kemudian berganti nama menjadi Borneo Shimbun sesuai dengan kelompok persuratkabaran “Asahi Shimbun”, berita yang diterbitkan pun harus disensor oleh Minseibu (bagian politik) dan penata huruf.
Pada tanggal 15 Agustus 1945, Hamidhan berangkat ke Jakarta untuk menghadiri undangan rapat anggota PPKI bersama adiknya A.A. Rivai. Mereka mengikuti peristiwa perumusan naskah proklamasi di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda pada malam hari tanggal 16 Agustus 1945 dan pembacaan proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, di halaman rumah Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Beliau wafat pada tanggal 21 Agustus 1997 dan dimakamkan di Pemakaman Muslimin Banjarbaru.

Sumber:
Museum Perumusan Naskah Proklamasi Documentary Board
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami