The Story of Indonesian Heritage

Stasiun Kereta Api Kendalpayak

Stasiun Kereta Api Kendalpayak (KDY) atau yang selanjutnya disebut dengan Stasiun Kendalpayak, merupakan salah satu stasiun kereta api kecil non aktif yang berada di bawah manajemen PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya yang berada pada ketinggian ± 445 m di atas permukaan laut. Stasiun ini terletak di Jalan Adi Mulya No. 35 Dusun Watudakon RT. 04 RW. 05 Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasi stasiun ini berada di sebelah selatan Niaga Motor atau selatan Gang Pisang Candi I.
Pembangunan Stasiun Kendalpayak bersamaan dengan pembangunan jalur rel trem Malang-Bululawang-Gondanglegi sepanjang 23 kilometer. Pengerjaan jalur rel itu dilakukan oleh Malang Stoomtram Maatschappij (MS) dimulai pada tahun 1897 dan selesai pada tahun 1898.
MS adalah perusahaan kereta api swasta yang beroperasi di sekitar Kabupaten Malang dan menggunakan konsep trem. Beberapa ruas jalur MSM antara lain Malang-Bululawang-Dampit, Gondanglegi-Kepanjen, Tumpang-Singosari, Sidayu-Turen, dan Malang-Blimbing.

Stasiun Kendalpayak Tahun 1919 (Sumber: https://digitalcollections.universiteitleiden.nl)

Dulu di sepanjang jalur rel Malang-Bululawang-Gondanglegi terdapat puluhan halte pemberhentian trem. Salah satunya adalah stasiun kecil yang berada di Kendalpayak. Pemberhentian kereta api yang lebih kecil dari stasiun kereta api pada umumnya, sering disebut sebagai halte atau perhentian (stopplaat).
Dalam sejumlah peta lawas memperlihatkan bahwa Stasiun Kendalpayak tertulis sebagai Halte Kendalpayak (Halte Kendalpajak van de Malang Stoomtram lijn Kotalama-Gondanglegi te Zuiden van Malang, Oost Java). Karena bangunannya kecil dan sedikit fasilitasnya serta hanya memiliki satu jalur rel saja.

Peta lokasi Stasiun Kendalpayak (Sumber: https://twitter.com/MalangTramway/)

Dalam pembangunan jalur rel Malang-Bululawang-Gondanglegi dibagi ke dalam dua segmentasi lintas dalam tahapannya. Tahap pertama yaitu mengerjakan jalur rel Malang Kotalama-Bululawang sejauh 11 kilometer, dan kemudian disusul tahap berikutnya yaitu perpanjangan jalur rel dari Bululawang hingga Gondanglegi sejauh 12 kilometer.
Untuk Stasiun Kendalpayak ini merupakan bagian dari pembangunan jalur rel tahap pertama pada lintas tersebut. Rute sepanjang 11 kilometer tersebut merupakan rute trem pertama yang dibuka untuk umum bersamaan dengan peresmian Stasiun Kendalpayak oleh maskapai Malang Stoomtram pada 14 November 1897.
Tak jauh dari stasiun itu, tepatnya ke arah tenggara menuju Sempalwadak, dulu dibangun sebuah jembatan untuk lintasan trem yang membentang Sungai Brantas dengan lima kolom penopang yang lumayan tinggi dalam konstruksinya. Foto jembatan ini menjadi koleksi khusus Universiteit Leiden (Bijzondere Collecties Leiden) dengan deskripsi “Brug over de Kali Brantas bij Kendalpajak.”

Jembatan trem Malang Stoomtram Maatschappij di jalur Kendalpayak-Sempalwadak (Sumber: https://geheugen.delpher.nl)

Jaringan rel trem yang pertama kali dibangun oleh MSM ini, semula ditujukan untuk mengangkut tebu dari perkebunan tebu yang banyak ditemui di daerah Bululawang dan sekitarnya menuju ke pabrik gula dan kemudian gulanya juga diangkut dengan trem untuk dikirim ke berbagai pelabuhan melalui stasiun yang lebih besar. Selain mengurusi pengiriman barang-barang hasil perkebunan yang ada di Malang, MS juga melayani jasa pengangkutan penumpang.
Stasiun Kendalpayak mulai tidak beroperasi seiring dengan ditutupnya jalur rel yang melintasinya pada tahun 1978 oleh PJKA (PT KAI saat ini) karena dianggap merugi. Konon kabarnya karena kalah bersaing dengan moda transportasi darat lainnya. Sering terlambat lantaran sarana dan prasarana perkeretaapiannya tidak pernah mendapat kucuran dana untuk peremajaan, sementara itu di periode yang sama frekuensi angkutan umum maupun pribadi terus melonjak dengan sarana dan prasarana jalan beraspal mulus.
Penutupan jalur rel tersebut membawa konsekuensi terhadap bangunan stasiun tersebut. Perlahan tapi pasti bangunan stasiun tersebut menjadi tidak terawat dan terurus pada mulanya, kemudian bangunannya menjadi rusak karena pembiaran, dan ujung-ujungnya “lenyap” atas nama alih fungsi atau ditempati oleh warga. Di lokasi itu hanya tersisa bangunan rumah dinas petugas kereta api saja, yang berada di selatan lokasi bekas stasiun tersebut. *** [260520]

Kepustakaan:
http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/profil/kebun-percobaan-2/
https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/view/item/818325?solr_nav%5Bid%5D=9a5d3dc69b5054e2d851&solr_nav%5Bpage%5D=0&solr_nav%5Boffset%5D=0
https://geheugen.delpher.nl/en/geheugen/view/brug-anoniem?coll=ngvn&maxperpage=36&page=2&query=malang&identifier=PKL01%3APKL-0613
https://twitter.com/MalangTramway/status/1062534649421787136/photo/2
https://www.wikiwand.com/id/Malang_Stoomtram_Maatschappij

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami