The Story of Indonesian Heritage

Sejarah Singkat Desa Kedungrejo

Desa Kedungrejo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis, Desa Kedungrejo terletak pada posisi 7° 21’ - 7° 31’ Lintang Selatan dan 110° 10’ - 111° 40’ Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa dataran sedang, yaitu sekitar 156 meter di atas permukaan air laut. Berdasarkan data BPS Kabupaten Nganjuk, curah hujan rata-rata mencapai 2.400 mm. Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember hingga mencapai 405,04 mm.
Desa Kedungrejo, saat ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 10.248 orang dengan jumlah 2.801 KK. Sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani yang didukung oleh lingkungan alam yang menopang pertanian, utamanya adalah sawah beririgasi.
Jarak tempuh Desa Kedungrejo ke  ibu kota Kecamatan Tanjunganom yaitu sekitar 7 kilometer. Sedang jarak ke ibu kota Kabupaten Nganjuk adalah sekitar 15 kilometer.
Secara adminstratif, Desa Kedungrejo dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah utara berbatasan dengan Desa Jambi, Kecamatan Baron. Di sebelah barat berbatasan dengan Desa Sambirejo dan Desa Demangan. Di sisi selatan berbatasan dengan Kelurahan Warujayeng, sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Desa Waung, Kecamatan Baron.
Dalam Profil Desa Kedungrejo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, yang disusun oleh Tim Perumus Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Des) Tahun 2011 – 2015, disebutkan bahwa konon pada zaman dahulu, Desa Kedungrejo dilewati oleh Anakan Sungai Brantas. Di salah satu aliran sungai tersebut, ada sebuah bagian tempat sungai yang tergolong dalam (bahasa Jawa: kedung) yang dijadikan tempat berlabuhnya perahu para pendatang yang kian lama makin ramai (bahasa Jawa: rejo). Akhirnya, deaerah tersebut berubah menjadi pemukiman untuk tempat tinggal bagi mereka yang sering berlabuh di tempat tersebut. Pemukiman tersebut makin berkembang dan ramai hingga membentuk sebuah perkampungan atau desa, yang diberi nama Kedungrejo. Namun, Anakan Sungai Brantas yang menjadi ihwal penamaan desa tersebut, sekarang telah berubah menjadi rawa.
Sebagai kepala desa yang pertama adalah Suto  yang menjabat dari tahun 1930 sampai 1936 atau sekitar 31 tahun. *** [091213]
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami