Tidak
jauh dari Klenteng Hok Tek Bio (Vihara Dhanagun) dan Klenteng Pan Kho Bio
(Vihara Maha Brahma), terdapat Vihara Dharmakaya. Vihara ini terletak di Jalan
Siliwangi No. Kelurahan Sukasari,
Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Awalnya
bangunan Vihara Dharmakaya ini merupakan tempat retret milik keluarga tuan
tanah Tionghoa di Buitenzorg (nama lama Bogor). Dulu, daerah sekitar vihara ini
masih seperti Kebun Raya Bogor. Banyak dihuni oleh aneka tanaman yang
besar-besar sehingga menjadi tempat yang nyaman dan sejuk untuk melakukan
retret atau mensunyikan diri dalam konteks beribadat.
Tidak
diketahui dengan pasti umur dari bangunan vihara ini, akan tetapi diperkirakan
umur bangunan vihara ini jauh lebih muda dibandingkan dengan Klenteng Hok Tek Bio maupun Klenteng Pan Kho Bio. Kemudian oleh ibu tuan tanah Kwitang yang
bernama Teng Oen Giok, tempat retret tersebut disumbangkan kepada Ma Suhu Tan
Eng Nio pada awal tahun 1940-an. Suhu Tan Eng Nio merupakan seorang biarawati yang
memiliki rambut panjang terurai yang gemar mengenakan pakaian putih dan memakai
kain batik panjang.
Kemudian tempat retret ini berkembang menjadi vihara dan dibuka untuk umum. Vihara tersebut diberi nama Vihara Dharmakaya. Dalam formulasi doktrin Tri kaya, Dharmakaya adalah kebenaran yang tertinggi atau ketiga (parinispanna). Dharmakaya itu sendiri merupakan Sanghyang Adi Buddha atau Tuhan Yang Maha Esa.
Bangunan
yang berdiri di atas lahan seluas 2.000 m² ini memiliki bentuk seperti
villa di mana di samping kirinya terdapat menara, dan arsitekturnya merupakan
perpaduan khas Tionghoa, Eropa maupun lokal. Hanya bagian depannya saja yang
mempelihatkan bahwa bangunan itu merupakan vihara, yang ditandai atap bangunan
utamanya yang khas Tiongkok dengan diberi ornamen naga serta bercat warna
merah. Sedangkan, pada bagian dalam bangunan ini lebih menyerupai rumah ketimbang sebuah vihara.
Meski
memiliki halaman yang cukup luas, vihara ini terlihat sepi atau tidak seramai
dengan pengunjung yang ada di Klenteng Hok Tek Bio, dikarenakan letaknya yang
agak jauh dari kawasan Pecinan Surya Kencana sehingga menjadikan vihara ini
kurang begitu terkenal dibandingkan dengan vihara lainnya. Bangunan ini lebih
terkenal karena bentuk bangunan yang unik. Siapapun yang melintas Jalan
Siliwangi yang merupakan terusan jalan dari Jalan Surya Kencana ini, akan
menolehkan pandangan sejenak untuk menikmati pesona bangunan yang mirip dengan
bentuk bangunan villa. *** [220514]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar