The Story of Indonesian Heritage

Gereja Kristen Pasundan Cirebon

Gereja Kristen Pasundan (GKP) Cirebon terletak di Jalan Yos Sudarso No. 10 Kelurahan Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Lokasi bangunan gereja ini tepat berada di pojok jalan menuju Lapangan Kebumen. Tidak jauh dari GKP, juga terdapat sederetan bangunan kuno lainnya. Di seberang jalan terdapat Kantor Pos dan Bank Indonesia, sedangkan yang sederet dengan GKP terdapat Gedung Niaga Cipta, SMPN 16 Cirebon dan Gedung Bundar.
Sesuai dengan papan yang didominasi warna biru bertuliskan warna merah, bangunan GKP ini ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya (BCB) berdasarkan Surat Keputusan Walikota Cirebon Nomor 19 Tahun 2001. Bangunan GKP ini diperkirakan berdiri pada tahun 1778, dan semula bukan diperuntukkan untuk tempat peribadatan. Hal ini bisa dilihat pada pintu masuk utama terdapat sebuah pelat yang terbuat dari tembaga, bertuliskan bahasa Belanda yang menempel dinding, Tulisan tersebut tampaknya menunjukkan pemilik rumah sebelumnya serta tahun pembuatan gedung ini.


Bangunan GKP ini berbentuk segi enam simetris dengan puncak mengerucut, seperti bangunan khas kolonial lainnya yang berada di Cirebon. Namun dari sekiian kepustakaan yang ada, siapa perancang bangunan ini tidaklah diketahui. Yang jelas bangunan ini dulunya milik perorangan bangsa Belanda yang tinggal di Cirebon.
Menurut sejarahnya, GKP ini dirintis oleh seorang zendeling yang bernama A. Dijkstra pada tahun 1864 semenjak ia tiba di Cirebon. Dalam empat tahun pelayanannya, Dijkstra berhasil membaptiskan dua orang Sunda asli, dan seorang Tionghoa bersama keluarganya. Orang Tionghoa itu diketahui bernama Letnan You Pow. Lalu, jemaat kecil ini beribadah di salah satu ruangan rumah Letnan You Pow. Inilah awal mula dari GKP Cirebon.
Namun demikian pada masa itu, memang acapkali terjadi perpindahan tempat beribadah dari satu rumah ke rumah yang lain, atau dari satu tempat ke tempat yang lain, hingga akhirnya menempati rumah orang Belanda tersebut hingga kini. Sejak awal, jemaat GKP ini tergolong heterogen. Dari catatan tahun 1885 diketahui bahwa jumlah anggota jemaatnya sebanyak 39 orang. Mereka terdiri atas 10 orang Sunda, 13 orang Tionghoa, dan 16 orang keturunan Indo serta Ambon. GKP ini resmi berdiri pada 14 November 1934. *** [271013]
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami