Dalam
catatan sejarah yang ada, salah satu residen yang pernah menempati GedungGrahadi (dulu disebut Tuinhuis)
adalah Tuan J.C. Kroesen (1888-1896). Ia dikenal sebagai seorang pecinta
lingkungan yang baik.
Ketika
menempati tuinhuis sebagai kediaman
resminya, Kroesen senantiasa memperhatikan lingkungan sekelilingnya. Tak luput
dari perhatiannya adalah lahan kosong yang berada di depan kediamannya
tersebut. Lahan kosong tersebut dulunya berupa ladang yang banyak ditumbuhi
semak belukar. Ladang yang ada di depan rumahnya itu, ia ubah menjadi taman
yang molek dan asri. Di sekitar taman itu juga dibangun jalan melingkar. Di
taman tersebut juga ada bangku-bangku dan lampu-lampu taman dari besi yang
berukir. Puluhan jenis bunga bisa tumbuh di taman itu.
Orang-orang pun menamai taman bunga elok itu dengan sebutan Kroesenpark atau Taman Kroesen. Di taman itu juga terdapat patung Raja Kertanegara yang lazim disebut Patung Joko Dolog.
Sekarang
taman tersebut masih ada, hanya saja Kroesenpark itu kini menjadi Taman Apsari.
Taman Apsari dimaknai sebuah taman yang disukai oleh para bidadari, karena kata
apsari berasal dari bahasa Sansekerta
yang memiliki arti bidadari.
Taman
Apsari terletak di Jalan Gubernur Suryo, Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan
Genteng, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Lokasi tersebut tepat berada di
depan Gedung Grahadi.
Taman yang merupakan salah satu taman peninggalan Belanda memang memiliki kekhasan tersendiri bila dibandingkan dengan taman yang ada di Surabaya. Taman tersebut terasa sejuk dan relatif tenang meski letaknya berada di tengah kota. Taman yang memiliki area seluas 5.300 m² itu dilengkapi dengan berbagai jenis tanaman bunga maupun tanaman peneduh lainnya. Di sela tanaman bungan dan tanaman peneduh disediakan fasilitas yang nyaman untuk jalan-jalan maupun jogging track. Sedangkan, di depannya terdapat bangku-bangku taman terbuat dari besi ukir yang diletakkan berjajar dari timur ke barat. Bila Anda duduk di situ, Anda bisa langsung memandangi kemegahan Gedung Grahadi dan hilir mudik kendaraan yang sedang melintas di jalan tersebut.
Di
tengah taman, dibangun Monumen Gubernur Suryo. Monumen tersebut untuk mengenang
perjuangan Gubernur Pertama Provinsi Jawa Timur (1946-1948) di era kemerdekaan.
*** [290114]
Oh jadi begitu silsilah taman aosari Tempat saya nongkrong 😊. Sangat bermanfaat artikel nya gan
BalasHapusTerima kasih Mas Soeryo Nugroho telah berkenan membaca sejarah anak negeri ini. Semoga bermanfaat
BalasHapus